Jambi, Indopublik-news.com,
Pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) ke lV serentak Provinsi Jambi di warnai kisruh (adu mulut) antara pendukung calon Ketua DPC dengan DPP pengurus bahan para calon DPC bahkan ada yang mau mengundurkan diri dari Kader Partai Demokrat.
Dari informasi yang dihimpun, Muscab Ke lV Partai Demokrat Provinsi Jambi ini berlangsung selama dua hari Kamis 7 – 8/4/22. Berlangsung di Hotel Aston Jambi. Di acara ini Kader Partai Demokrat Kisruh (beradu mulut) disebabkan adanya perubahan-perubahan baru atau syarat-syarat Ketua DPAC untuk menetapkan calon Ketua DPC yang akan di dukung.
Pasalnya, Kader Partai (DPAC) yang telah di verifikasi bahannya pada Kamis tanggal 7/4/22. Sudah di sepakati bersama. Entah mengapa esok harinya ada perobahan-perobahan baru terkait masalah SK PAC dan hal-hal lain yang harus dipenuhi setelah acara pembukaan Muscab selesai. Jum’at (8/4/22).
Seusai Muscab kembali para PAC dari berbagai Kecamatan di panggil oleh panitia untuk mempertanyakan syarat-syarat yang tak jauh seperti pertanyaan yang di sampaikan sebelumnya.
Ironisnya terjadi pergantian nama anggota (SK PAC) serta perubahan-perubahan lainnya yang tidak sesuai dengan verifikasi awal. Hal itu dialami oleh PAC yang ada di Kabupaten Sarolangun. Begitupun PAC dari Kabupaten lainnya seperti, Kab. Batang Hari, dan Kab.Tanjab Barat. Di karenakan adanya perubahan- perubahan itu maka terjadilah Kisruh alias adu mulut.
Salah seorang DPAC Kabupaten Sarolangun mengatakan, “yang jelas DPAC Fahrur Roji diganti dengan Hamdan, kedua Muzhar di ganti dengan “saya gak tau namanya” dan yang ketiga dari Mandiangin Medi yang tidak sesuai dengan kesepakatan tadi. Awalnya Medi tetap mendukung Aang iya kan. Ternyata di ganti. Sementara penggantinya tidak ada di tempat.” Ujar Ateng nama panggilannya.
Menariknya lagi siang Jum’at 8/4/22. Disela terjadinya keributan kembali DPAC Sarolangun di panggil kedalam ruangan, toh tak jauh dari sebelumnya yakni syarat-syarat yang akan di butuhkan untuk memberikan dukungan pada Calon Ketua DPC. Alhasil Keputusan yang di sepakati dua orang untuk mendukung Aang yakni DPAC Batin Vlll dan DPAC Air Hitam, selebihnya untuk M. Syaihu.
Malam harinya dilakukan acara Muscab Sarolangun karena sudah ada kesepakatan di siang hari Jum’at tadinya. Anehnya Muscab harus tertunda alias batal karena ada lagi perubahan baru anggota DPAC. Padahal kesepakatan sudah dilakukan.
Keputusan DPAC dari kemarin (Kamis 7/4/22) dan siang Jum’at ada dua orang DPAC untuk mendukung Aang yaitu Kec. Air Hitam dan Batin Vlll. Malam harinya menjadi 3 orang DPAC untuk mendukung Aang.
“Iya jadi DPAC yang dua orang yang sudah di sepakati yaitu Batin Vlll dan Air Hitam ternyata DPAC Sarolangun masih disi dengan “Hamdan” anggota lama kembali di pakai supaya masuk ke Aang. Sehingga pada malam ini (harinya) batal Muscab tinggal menunggu keputusan dari DPP.” Imbuhnya.
Dinilai keputusan yang di lakukan oleh anggota DPP pengurus bahan verifikasi DPAC tersebut tidak menetap yang sifatnya berubah-ubah. Perlu di ketahui bahwa DPAC untuk mendukung Aang pada hari pertama (Kamis 7/4) hanya ada satu orang yang selebihnya (9) orang untuk M. Syaihu dari 10 DPAC Kabupaten Sarolangun.
Perihal tersebut tidak semestinya dilakukan karena akan berefek kepada pengkaderan Partai Demokrat kedepannya. Dan itu bukanlah sebuah lelucon yang dipertontonkan.
Akankah perihal ini disebut sebagai lelucon?. Jawabannya sudah tentu tidak. Jika kita boleh bilang, hampir sama dengan sebuah lagu “Tin Sumartini” siang Tini malam Sumartini. (red)