Sarolangun, Indopublik-News.Com,
Sejak berlangsungnya Musyawarah Cabang (Muscab) ke lV Partai Demokrat se Provinsi Jambi di Hotel Aston Jambi pada 7 April lalu, yang tentunya adalah untuk menentukan para Balon DPC di tiap Kabupaten melalui dukungan oleh para Pimpinan Anak Cabang (PAC).
Untuk Kabupaten Sarolangun sendiri ada dua (2) orang calon DPC yakni M. Syaihu dan Aang Purnama. Namun pada saat berlangsung Muscab ke lV Partai Demokrat ini di Hotel Aston. Tampak tertunda alias batal di karenakan dukungan yang diharapkan para PAC Kabupaten Sarolangun tidak terwujud.
Dimana dari 10 orang PAC pendukung M. Syaihu bisa menjadi 7 orang setelah verifikasi bahan para PAC. Oleh sebab itu pendukung M. Syaihu merasa keberatan bahkan kecewa pada pengurus (yang verifikasi) bahan tersebut Bahkan sempat Kisruh dari 3 Kabupaten.
Kemudian Muscab ke lV tahap 2 (dua) kembali di buka di Kabupaten Muara Bungo. Di mana Muscab tersebut berlangsung di Hotel Amaris, Jum’at, 17/6/22 Untuk tiga (3) Kabupaten. Yakni, Kabupaten Sarolangun, Batang Hari dan Kabupaten Tanjabbar (Tanjung Jabung Barat) karena di tunda pelaksanaanya pada Muscab ke lV serentak di Hotel Aston Jambi.
Berbuntut dari Muscab ke lV tersebut sehingga 10 anggota PAC Partai Demokrat berdasarkan SK Partai Demokrat secara resmi mengundurkan diri dan meminta Kartu Anggota di cabut dari Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang PAC sebut saja MIDI PAC Kecamatan Batang Asai via WhatsApp miliknya, sekaligus mewakili PAC lainnya. Senin, 18/7/22.
Menurut MIDI Pasca Muscab yang berlangsung di Hotel Amaris Muara Bungo ada kejanggalan alias tidak beres, Pasalnya, Kabupaten Batang Hari dan Tanjabbar tidak lagi memberikan dokumen dan dukungan baru. Padahal sama- sama Muscab. Sementara Sarolangun masih memberikan dokumen dan dukungan baru.
“Kenapa DPC Sarolangun menyerahkan dokumen dan dukungan baru sementara dua Kabupaten tersebut tidak ada menyerahkan dokumen dan dukungan baru menindak lanjuti Muscab yang tertunda H. M. Syaihu telah menyerahkan dokumen dan dukungan baru pada Muscab di Aston Jambi kepada bagian pengurus BPOKK Partai Demokrat secara langsung. Tembusan surat dokumen dan dukungan M. Syaihu kepada ibu Jeny bagian surat masuk BPOKK DPP Partai Demokrat.” Tulusnya.
DPAC yang memiliki SK sah dan aktif dipanggil masuk untuk mengikuti sidang Muscab, ketika didalam (ruang Muscab) semua Ketua PAC terkejut melihat Kursi 30 buah kursi. Sementara jumlah PAC hanya 10 orang. Yang lebih aneh lagi para ketua DPAC yang memasuki ruang sidang Muscab ada 20 orang berarti 2 orang Ketua DPAC dalam satu Kecamatan.
“Kami yang selaku Ketua DPAC yang memiliki SK sah dan terdaftar di Silon KPU Kabupaten Sarolangun merasa ada yang tidak beres pada pelaksanan Muscab ke lV tahap 2 di Hotel Amaris yang pernah drama dan setingan dari Panitia dan DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi.” Sambung MIDI.
Adapun anggota PAC yang mau mengundurkan diri adalah:
1.pac batang asai. 2, PAC Pauh,
3. PAC Mandiangin, 4. PAC Sarolangun, 5. PAC CNG, 6. PAC limun, 7. PAC Pelawan, 8. PAC Batin VIII, 9. PAC Air Hitam,
10. PAC. Singkut.
“Jadi semua PAC mundur, baik sebagai pengurus DPAC atau pun sebagai keanggotaan partai Demokrat.
Tambah lagi banyak tokoh-tokoh senior partai yang tidak setuju dengan terpilihnya Aang purnama sebagai Ketua DPC Demokrat Kabupaten Sarolangun.” Sambungnya lagi.
Masih MIDI, “Kami 10 Ketua DPAC yang sah sangat Kecewa dan merasa di dzolimi dalam proses pelaksanaan Muscab yang tidak Kredibel dan jauh dari Kata Demokrasi karena sebagai pemilik suara yang sah, kami diamputasi oleh oknum-oknum yang hanya mementingkan kepentingan segelintir orang tanpa memandang untuk kebaikan Partai kedepan.” Tulis MIDI. (Tim)