Sarolangun, Indoublik-News.Com,
Penjabat Bupati Kabupaten Sarolangun Henrizal S.Pt. MM menghadiri sekaligus membuka pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG) di aula Kantor Camat CNG berlangsung tertib dan aman. Rabu, 15/2/2023. Siang.
Tutut Hadir Anggota DPRD Azakil Azmi, Asmarul, Suherman, Kadis Kominfo Drs Idrus, Kepala Bappeda Sarolangun H Muhammad S.Ag, Kadis perhubungan Sarudin Kadis Perkim Tarmiji, Kadis Disnakan Dulmuin, Sekdin PU PR Zainul, Sekdin Disdik, Sekdin PMD Huzairin Saman, unsur Tripika Kecamatan CNG, para Kepala Desa, Kepala Puskesmas CNG, Mubarok, Kepala KUA CNG, para delegasi Desa, Tokoh adat, Tokoh masyarakat serta hadirin lainnya.
Camat Cermin Nan Gedang (CNG) Syahroni SH dalam sambutannya mengatakan, dasar pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Cermin Nan Gedang adalah peraturan Menteri Dalam Negeri No. Tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah, tata cara rancangan peraturan Daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan jangka menengah pembangunan Daerah serta perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan menengah daerah dan Rencana kerja pemerintah daerah.
“Tujuan Musrenbang ini adalah untuk menyusun rencana pembangunan Daerah yang lebih terarah, tepat sasaran, tepat sasaran waktu yang bersinergi baik antara pembangunan di wilayah Kecamatan Cermin Nan Gedang yang berdasarkan usulan kegiatan di Desa maupun perencanaan pembangunan Kabupaten Sarolangun.” Sebutnya.
Sebelumnya kami telah melaksanakan kegiatan Musrenbang tingkat Desa yang terdiri dari 9 Desa dari 10 Desa yang ada di Kecamatan CNG. Dan menghasilkan usulan secara prioritas dan juga telah di input melalui SIPD Bappeda Sarolangun. Rekapan dari Desa dibagi menjadi dua usulan skala prioritas pertama infrastruktur 21 dan memperkuat perekonomian masyarakat ada 6 usulan.” Ujar Camat CNG Syahroni SH.
Kepala Bappeda Sarolangun H Muhammad S.Ag dalam laporannya menyampaikan, terkait kegiatan Musrenbang hari ini hal-hal sebagai berikut pertama, proses perencanaan itu tak terlepas dari skala prioritas baik itu prioritas Provinsi maupun prioritas Nasional,diantara lima prioritas Nasional salah satu diantaranya adalah mempercepat keberlanjutan pembangunan infrastruktur. Itu yang pertama.
Yang kedua pembangunan sumber daya manusia. Yang ketiga, investasi pemanfaatan sumber daya alam ini bagian dari prioritas Nasional. Yang ke empat, reformasi birokrasi dan yang kelima, APBN yang tepat sasaran.
Beranjak dari prioritas Nasional itu bagian dari turunan yang disiapkan karena sesungguhnya berbeda antara Bupati hasil pemilihan Kepala Daerah dengan Bupati yang ditunjuk oleh Presiden. Kalau Bupati yang dipilih oleh masyarakat itu ada janji – janji politik ada amanat yang dituangkan dalam RPJMD dan itu semua sudah berakhir pada saat itu diwakilkan Asisten lll ketika berakhirnya RPJM 2017-2022.
“Lalu sekarang bapak Bupati kita beliau diamanatkan apa yang tertuang di dalam RPJMN, apa yang ada di dalam RPJMD Provinsi kemudian di ramu, kemudian apa yang menjadi skala prioritas dan itulah yang dituangkan dalam dokumen yang dilaksanakan oleh Bupati namanya RPD 2023-2026.” Kata H. Muhammad.
“Hari ini kita bermusyawarah dalam rangka membangun sinergi membangun kesepakatan bersama . Kita sudah dengarkan tadi ada usulan 50 usulan dari 10 Desa yang ada di Kecamatan CNG ini. Sayang sesungguhnya tidak semua usulan karena tim di Bappeda itu memilah- milah mana masuk status yang paling urgen, mana kira-kira yang paling penting, mana yang mendesak, dan yang paling fokus untuk RPD 2024 itu bukan keinginan tapi adalah kebutuhan.” Sambungnya.
“Tentu saja pada hari ini tidak semua keinginan tidak semua kebutuhan dapat tercapai karena mungkin keterbatasan anggaran. Rangkaian kegiatan kita pada hari ini adalah bagian dari amanat Permendagri No 86 tahun 2017.” Imbuhnya.
Sementara itu, Suherman Anggota DPRD Sarolangun Dapil IV Suherman mengatakan bahwa selama Musrenbang di Kecamatan CNG ini baru sekali Bupati ikut hadir Musrenbang, (PJ Bupati-red). Bahwa beliau ini sangat inten sekali ke Desa-desa melihat secara langsung apa yang jadi masalah di Kabupaten Sarolangun ini.
Ia juga menyampikan bahwa CNG ini termasuk Kecamatan baru pemekaran tentu saja masih banyak kebutuhan.
Musrenbang ini adalah acara rutinitas, setiap tahun kita laksanakan dan ini amanat Undangan-undangan yang harus dilaksanakan.
” Selama saya mengikuti Musrenbang ini usulan dari masyarakat Desa ini boleh dikatakan hampir tidak terserap. Seperti apa yang disampaikan oleh Bappeda tadi. Tapi paling tidak ada yang terserap. Tapi saya lihat selama ini boleh dikatakan tidak ada, apa yang diusulkan oleh Desa ini. Yang ada hanya reses Dewan pada hal isi APBD itu Reses Dewan, Musrenbang dan Renja OPD. OPD pun tidak ada perhatian. Cuma hasil Reses Dewan yang ada. Tahun ini tadi ada Bronjong 20 meter untuk apa cuma 20 meter. Harapan kami kepada bapak Bupati ada satu tiap Desa jadilah.” Katanya.
Disamping itu ia juga menyoroti jalan pengaspalan Panti ke CNG dengan anggaran 7,2 Miliar namun kwalitas jalan tersebut tidak ada dan pihak terkait kurang pengawasan.
” Pihak terkait kurang pengawasan setidaknya dia tidak bisa termenlah kalau jalan tersebut tidak betul kan. Tapi ternyata dibayar juga kan. Kemudian dana pemeliharaan gak dilakukan juga dana pemeliharaan sama sekali. Tapi kita juga dak tau. Itu Wewenang kita tidak ada harus nya kan dak keluar lagi duitnya karena dakk di pelihara kan itu masalahnya. Kita sangat menyesal lah dengan kontraktor yang macam itu kan. Karena tidak sesuai dengan Bestek nya atau anggara. Kan ada pengawasan dari pihak PU tapi kenapa harus dibayar tidak sesuai dengan aturannya. Itu yang kita kesalkan.” Ujar Suherman.
Penjabat Bupati Kabupaten Sarolangun Henrizal S.Pt. MM dalam sambutannya mengatakan, ini yang kesekian kalinya dia mengikuti Musrenbang dalam rangka tidak lain adalah melihat, menerima, menginput kondisi ril dilapangan seperti apa.
Dalam kunjungannya ke daerah-daerah terisolir, Henrizal mengatakan, terkait dengan infrastruktur baik itu jalan, fasilitas umum, kantor sosial seperti Puskesmas, Madrasah, sekolah SD, SMP, yang merupakan kewenangan Kabupaten hampir 80% rusak. “Darimana saya harus memulai miris rasanya, belum lagi di tambah rumah Guru, rumah Bidan bahkan ada yang meneteskan air mata.” Ucapnya.
“Tadi pagi saya singgah di Puskesmas Kecamatan Pelawan, emang aneh-aneh. Saya datang setengah sembilan (8.30 wib), pegawai 63 orang, hadir cuma 16 orang coba bayangkan, mau jadi apa Sarolangun ini. Saya tanya pasien, ibu sakit apa, sakit gigi anak dibawa satu masih kecil. Itu mau cabut gigi, dokter giginya belum hadir. Jadi informasi-informasi ini sudah sangat luar biasa. Puskesmasnya bagus dari keseluruhan menurut saya standar tapi pekerjanya tidak ada cuma 16 orang yang hadir dari 63 orang. Belum terkait dengan yang lain, sekolah rusak, rumah Bidan rusak kalau soal jalan gak usah cerita. Ini jalan CNG Panti 7,2 Miliar di bangun tahun kemaren tapi sudah hancur.” Sambungnya.
“Perlu Saya sampaikan kepada bapak Dewan, tokoh masyarakat Kepala Desa semuanya, Kita mulai lah dari sekarang, kalau bukan kita yang berbuat baik siapa lagi, hilangkan kepentingan pribadi, hilangkan beda pilihan. Mari bersama-sama kita memperbaiki Daerah ini, tidak maksud apa-apa, tapi bagaimana Sarolangun ini lebih baik lagi.” Ujar Pj Bupati. (bas).