Sarolangun, Indopublik-News.Com
Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun mengusulkan 750 Formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) gelombang kedua tahun 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun Drs. H. M. Arsyad, SH. M.Pd.I saat diwawancarai beberapa awak media diruang kerjanya, Senin, 4/3/2024. Siang. Dia mengatakan rekrutmen kedua diperkirakan pada bulan Mei tahun ini.
“Kalau rekrutmen yang kedua di perkirakan bulan Mei tahun 2024 ini, kita mengusukan ada 750 formasi PPPK di lingkup Dinas Pendidikan dan kebudayaan ketika rakor di kementerian Disdikbud di Jakarta. Nah akan tetapi saat kita mengikuti rakor kemarin, kita dialokasikan kemarin formasi dari 750 itu sekitar lebih kurang 350 orang”. Ucapnya.
“Nah, itu regulasi yang di ketahui oleh Kementerian, akan tetapi tahun depan seperti apa, kita tetap mengusulkan dari Daerah sebanyak formasi 750 tadi itu. Nah diakomodir atau tidak kita tetap berupaya mengusulkan. Kemudian dari 350 kurang lebih ini tentunya memenuhi persyaratan yang disyaratkan contohnya linearitas Pendidikan kalau mereka sarjana dia harus jadi guru, guru apa?, guru agama, guru kelas atau guru bidang studi”. Timpalnya.
Kemudian Arsyad menjelaskan, kalau mereka memang bukan sarjana tetapi selama ini memang tenaga pendidik dia akan diberikan tenaga Pendidikan mulai dari pelayan sekolah sampai Tata Usaha (TU) yang akhir-akhir ini menjadi buming di masyarakat.
“PPPK ini yang belum lolos untuk merebut peluang di bulan Mei nanti, sehingga kita berdoa semua untuk warga Sarolangun ini yang ikut bisa berhasil”. Kata Arsyad.
Disinggung terkait kekurangan guru, dari 750 formasi yang diusulkan, bukan berarti Kabupaten Sarolangun telah mencukupi tenaga pengajar (guru) melainkan masih mengalami kekurangan guru, yang diperkirakan kurang lebih 1000 orang (guru).
“Bukan persoalan kekurangan guru kalau kita mapping atau pemetaan guru masih banyak kekurangan guru, akan tetapi porsi PPPK (P3K) yang Honorer itu tadi, kurang lebih 750 tadi untuk porsi guru, tapi porsi lain tentu lebih banyak”. Ucapnya.
“Namun kalau kita mengacu kebutuhan bidang studi ilmu nata pelajaran atau guru kelas tentunya lebih banyak lagi kita masih banyak kurang. Oleh karena satu kendala adalah penyebarluasan dari pada pemerataan guru disatu tempat tidak merata salah satu. Yang kedua guru pada satu tempat tidak terkonsentrasi dengan kompetensi yang ada.
Kalau kekurangan guru di Sarolangun kalau hari ini kita mungkin 1000 orang bisa untuk memenuhi kebutuhan guru, oleh karena kalau sudah penempatannya merata tidak menumpuk di satu tempat”. Terangnya.
Dirinya berharap pada formasi gelombang kedua penerimaan PPPK ini agar belajar maksimal dan mempedomani aturan-aturan dan mempedomani tata cara yang sebelumnya.
“Harapan kita sekarang ini para calon tes di bulan Mei nanti, untuk PPPK gelombang kedua ini kita harap dia belajar maksimal, mempedomani aturan-aturan, mempedomani tata cara yang sebelumnya sebagaimana nanti dia masuk passion grit nilai tertinggi bukan nilai terendah untuk bisa lolos”. Ujar Arsyad.
“Oeh karena, kita juga ikut prihatin ketika mereka sudah mengabdi sekian puluh tahun gara-gara satu hari dengan jadti mereka tidak lolos kan prihatin kita. Dan memang tidak ada pilihan lain bagi warga masyarakat yang Honorer ini kecuali PPPK, sudah diburu oleh umur, sudah diburu oleh keluarga, perkembangan ilmu pengetahuan maka dia mengabdi ya, harus memang PPPK”. Pungkasnya. (bas).