Sarolangun Jambi, Indopublik-News.Com
Sangat disayangkan sejumlah kios dan Los pasar tradisional yang berada di Desa Mandiangin Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Jambi terbengkalai tanpa ada pedagang yang membeli dan menyewa menempati Kios-kios yang telah dibangun di Pemerintahan ini
Pasar tradisional yang di bangun di Desa Mandiangin ini diduga telah menelan anggaran Miliaran rupiah. Dari pengakuan Kepala Desa setempat diduga dana pembangunan pasar ini bersumber dari APBD Provinsi Jambi beberapa tahun yang lalu.
Kepala Desa Mandiangin Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Herianto, saat diwawancarai media ini mengatakan, sejak pasar tradisional ini dibangun tidak ada penyerahan kepada pemerintah Desa sampai saat ini. Sehingga pasar ini tidak dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin berdagang.
“Saya tidak ingat tahun berapa pasar tradisional ini dibangun. Sebab saya belum menjabat sebagai Kepala Desa. Namun pasar ini kami perkirakan diatas tahun 2010. Kami sangat menyayangkan pembangunan pasar ini karena tidak diserahkan ke Desa”. Ucapnya
Minggu, 25/8/2024 siang.
“Kalau pemerintah Kabupaten atau Provinsi menyerahkan pasar ini kepada pemerintah Desa, tentunya kami akan merawat pasar ini. Di Desa ini ada pasar tradisional tetapi tidak sebagus pasar ini. Ini kan punya kios dan Los untuk pedagang ikan. Sementara pasar kami saat ini tidak memiliki kios dan los. Jadi sangat disayangkan pasar ini tidak dihidupkan akhirnya seperti yang kita saksikan hari ini pepohonan aja sudah besar”. Timpalnya.
Ia menjelaskan, kios-kios pasar ini sekitar 30 unit sudah dipasang pintu rolling. Dan pintu rolling tersebut sudah habis dimaling oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Bahkan atap sekalipun sudah ada yang hilang.
“Harapan kami kedepan ini supaya ada gerakanlah dari Pemerintah, kalau bisa diserahkan ke Desa agar kami guyur-guyur untuk membersihkannya dengan maksud agar bisa dimanfaatkan oleh Desa untuk para pedagang”. Ujar Kades.
Melihat kondisi pasar tradisional yang sudah terbengkalai seperti ini, tentunya Pemerintah diharapkan tidak tutup mata, karena pembangunan pasar tradisional ini diduga menelan anggaran Miliaran rupiah dengan maksud agar bisa dimanfaatkan Desa setempat dan para pedagang. (bas).