Sarolangun Jambi, Indopublik-News.Com
Calon Bupati Sarolangun Drs. H. Muhammad Madel dan Wakil Bupati H. Nor Muhammad Agus, S.E,.MM (Madel-Nor) siap berkantor di setiap Kecamatan guna serap aspirasi masyarakat jika pasangan Nomor Urut 2 ini terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sarolangun periode 2024 – 2029.
Ini dilakukan untuk menampung aspirasi masyarakat Kecamatan dan Desa secara langsung. Selain itu juga bisa untuk mensosialisasikan berbagai program kerja dan kegiatan yang telah dilakukan maupun yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
Menurut Madel selaku mantan Bupati pertama Kabupaten Sarolangun ini menyebutkan, masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang program kerja dan kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun.
Kemudian, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menerima usulan dan masukan dari masyarakat untuk dijadikan sebagai program kerja yang diusulkan pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah baik ditingkat Kabupaten maupun di tingkat Provinsi.
Pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan akan menimbulkan kesenjangan wilayah tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena akan menyebabkan ketimpangan yang semakin dalam antara wilayah maju dan wilayah tertinggal. Sebuah Kabupaten akan terus mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya, namun belum merata.
“Ini perlu didukung oleh visi dan misi Kepala Daerah yang berorientasi untuk menciptakan kesejahteraan yang merata dan adil, pembangunan harus dinikmati oleh semua lapisan masyarakat”. Paparnya, seperti dikutip dari penjabaran Visi dan Misi “Sarolangun Mantap” Pasangan Madel-Nor.
Madel menambahkan, Program ini bertujuan untuk menganalisis tingkat perkembangan wilayah, menganalisis ketimpangan pembangunan desa, menganalisis faktor-faktor penyebab ketertinggalan desa, dan memberi arahan pengembangan desa tertinggal yang disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya.
Faktor penyebab ketertinggalan di tingkat desa terdiri dari kondisi jalan yang rusak, tingkat pendidikan dan keterampilan sumber daya manusia yang rendah, etos kerja rendah, bencana alam berupa longsor dan kekeringan, minimnya lapangan pekerjaan, potensi ekonomi lokal tidak berkembang. Penguasaan aset tertinggi yaitu aset alam dan sosial.
Lalu kemudian disesuaikan dengan perencanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sarolangun tahun 2025, dapat dilihat masih ada permasalahan ditingkat Desa ataupun Kecamatan yang menjadi perhatian Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029, seperti belum efektifnya pengembangan pembangunan kawasan pedesaan yang baik, masih rendahnya kapasitas sumber daya manusia aparatur pemeritahan Desa, belum optimalnya pemanfaatan teknologi digitalisasi dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Desa, belum optimalnya pemberdayaan masyarakat Desa serta lembaga adat Desa dan belum optimalnya tanah batas-batas Desa.
“Arahan pembangunan yang sesuai adalah memperbaiki aksesibilitas (jalan) kemudian peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu mengembangkan potensi wilayahnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, serta memperbaiki pola pemanfaatan lahan sebagai upaya meminimalisir bencana alam seperti longsor”. Imbuhnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, kedua pasangan ini Madel-Nor sudah cukup punya pengalaman di bidang Pemerintahan karena terlahir dari Birokrat tulen. Artinya tidak diragukan lagi memimpin Kabupaten Sarolangun kedepan. (bas).