Sarolangun Jambi, Indopublik-News.Com
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tingkat SD dan SMPN di Kabupaten Sarolangun berlangsung selama 2 minggu. Dan selama 2 minggu ini anak-anak tidak ada kegiatan berlajar terstruktur di kelas. Namun lebih kepada permainan konstruktif untuk mengenal lingkungan sekolah.
Hal ini dkatakan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sarolangun, Drs. H. M. Arsyad, SH, M.Pd.I saat memantau pelaksanaan MPLS tingkat SD, di SDN 002/Vll Pasar Sarolangun Jambi belum lama ini.
Menurutnya kegiatan MPLS ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tercantum dalam Permendikbud No 18 Tahun 2016 tentang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
“Jadi hari ini adalah, kalau tingkat SD, ada transisi Paud yang menyenangkan. Karena selama ini anak Paud ini brand dia adalah bermain konstruktif. Hari ini mereka masuk lingkungan sekolah dasar berbeda tentunya dengan di Paud”. Ucapnya
Arsyad menambahkan, aturan juga mengamanatkan bahwa hari ini anak tidak bisa dipaksakan untuk belajar. Akan tetapi anak diajar untuk bermain konstruktif.
“Bisa saja anak diajak berbaris, bermain, dan sebagainya, sehingga ada edukasi yang diberikan oleh sekolah. Dalam rangka konstruktif tadi sehingga inilah muatan-muatan pada MPLS”. Jelasnya.
Lanjutnya, elain MPLS, ada juga kegiatan MPLK atau Masa Pengenalan Lingkungan Kelas. Dalam kegiatan MPLK nanti anak-anak juga akan dilakukan pengenalan lingkungan kelas baru.
“Nanti ada juga pengenalan kelas baru, karena siswa yang sebelumnya di Paud maka akan saat ini sudah pindah ke SD. Itulah salah satu muatan amanah dari aturan (Kementerian) yang hari ini memang kita terapkan”. Ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 002 Pasar Sarolangun, Rusdyanti, M.Pd, mengatakan bahwa dari 2 program MPLS dan MPL ini pihak sekolah sudah menyusun jadwal di dalam kelas terkait transisi Paud ke SD.
“Bagaimana guru-guru di sini (SD), masih menyerupai guru-guru mereka saat di PAUD, sehingga anak-anak tidak terkejut, jadi mereka diberikan pendekatan secara emosional, seperti diajak bermain bersama, mengenal gurunya dengan baik. Selama 2 minggu mereka masih keliling mengenal lingkungan sekolah, seperti perpustakaan, WC, kantin, dalam bentuk permainan,” ujarnya didampingi Zarkoni, SH, Ketua Komite SDN 002 Pasar Sarolangun.
Sementara terkait, jumlah siswa yang diterima oleh pihak SDN 002 Pasar Sarolangun tahun 2024 ini. Dikataannya lebih lanjut, bahwa SDN 002 Sarolangun menerima pendaftaran lebih dari 100 siswa. Namun karena mengingat kapasitas dan ruangan yang terbatas maka diputuskan menerima 100 siswa saja.
“Dan kita juga memikirkan zonasi kita ada tiga yaitu Pasar Sarolangun, Dusun Sarolangun, dan Aur Gading, dan disitu ada beberapa sekolah lainnya. Jadi kita harus stop agar sekolah lain juga dapat jatah siswa baru”. Sambutannya.
“Dalam penerimaan siswa baru, sekolah favorit di Sarolangun ini menerapkan sistem 70 persen harus zonasi, dan 30 persen dengan alasan seperti orang tuanya dinas dekat dengan sekolah, atau pindahan PPPK”. Ujarnya. (*).