Sarolangun Jambi, Indopublik-News.Com
Sebanyak 700 lebih Formasi penerimaan pendaftaran Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun yang sudah menyelesaikan masalah persyaratan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun Drs. H. Arsyad SH. M.Pd saat diwawancarai media ini di ruang kerjanya pada, Kamis, 7/11/2024.
Kepada media Indopublik-News.Com ia mengatakan penerimaan pendaftaran Guru PPPK sekitar 700 lebih Formasi yang sudah menyelesaikan masalah, namun daftar tunggu masih banyak, karena ini merupakan prioritas persyaratan.
“Kalau penerimaan pendaftaran guru PPPK terutama di OPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kita itu ada sekitar 700 lebih untuk formasi kita, Nah, jadi yang 700 ini artinya sudah menyelesaikan masalah akan tetapi Waiting list (daftar tunggu) kita juga banyak (masih ada), akan tetapi inilah prioritas persyaratan yang ditentukan oleh PPPK dengan persyaratan nya inilah yang memenuhi syarat yang alokasi pertama ini”. Ucapnya.
“Dan nanti ada gelombang kedua mungkin mereka yang lain, terkaper untuk pelaksanaan tes di gelombang kedua. Nah, yang jelas kami sudah siap dan seluruhnya sudah dibekali dengan sistem administrasi yang memenuhi syarat PPPK dan hari ini guru sudah diumumkan dan sudah keluar hasilnya untuk seleksi di gelombang pertama ini”. Timpalnya.
Sementara untuk kebutuhan guru di Kabupaten Sarolangun menurut Arsyad masih mengalami kekurangan, karena distribusi guru belum merata.
“Untuk kebutuhan guru hari ini untuk kita Sarolangun ini masih kurang sebenarnya, oleh karena pertama ada dampak ada kenapa kurang?. Pertama distribusi guru itu belum merata ada penumpukan-penumpukan di sektor kota sehingga ada di daerah yang dibutuhkan memang belum terkaper.
Yang kedua ada beberapa disiplin ilmu di Sarolangun terutama PJOK guru olahraga dan kesehatan itu. Itu memang susah untuk di dapat”. Arsyad menjelaskan.
“Sehingga untuk formasi ini selalu kita mengalami kekurangan dan belum semua sekolah ini terisi dengan PJOK, ini menjadi kebutuhan kita dan melihat dari daftar guru honorer ini para honorer ini juga kecil sekali nol (0), sekian persen yang ada PJOK sementara yang lain hanya guru-guru ilmu bidang studi lain yang lebih banyak memenuhi daripada formasi di PPPK yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarolangun”. Sambungnya.
Adapun untuk gelombang kedua ini menurut dia di sekitar akhir November 2024 nanti akan direncanakan, “cuma nanti kami menunggu informasi dari BKPSDM Sarolangun seperti apa kesiapan Kabupaten dalam rangka untuk kami ikuti, kami pedomani terutama formasi Guru”. Katanya.
“Saya berharap bahwa untuk sabar menunggulah kawan-kawan kita yang masuk ke gelombang kedua dan untuk pertama lebih teliti mengisi walaupun bersabar tapi berhasil”. Pungkasnya. (bas).