
Sarolangun Jambi, Indopublik-news.com
Ketua Komisi lV DPRD Provinsi Jambi Samsul Riduan ST menggelar reses di Daerah pemilihannya (Dapil) untuk melakukan silaturahmi dan dialog guna menampung aspirasi masyarakat yang nantinya akan dijadikan pokok pikiran anggota DPRD dan disampaikan ke Pemerintah Daerah.
Kali ini ia melaksanakan reses di Sarolangun tepatnya di SMK 1 Sarolangun Desa Sungai Baung Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun pada, Kamis, 6/1/2025. Siang.
Pada acara yang digelar turut hadir, Kepala Desa Sungai Baung Alhimni Rusdi, Kepala SMK 1 Sarolangun Imam khomsun, Kepala Desa Sungai Baung Alhimni Rusdi S.Pt, wakil Komite sekolah Abas S, Para majelis Guru, Ketua OSIS SMK 1, dan beberapa siswa.

Samsul Riduan ST saat di wawancarai media ini mengatakan bahwa pertama Reses untuk tahun 2025 ini ada 8 titik pertemuan di dapilnya untuk menyerap aspirasi masyarakat.
“Ya hari ini kita reses yang sudah diatur tata tertib (Tatip DPRD), dan hari ini di 2025 ini reses tahap pertama kami, setiap satu tahap reses itu ada 8 titik pertemuan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan konstituen. Nah, hari ini saya reses di titik ke 4 yaitu di SMK 1 Sarolangun Desa Sungai Baung untuk mendapatkan informasi dan menyerap aspirasi dan dialogis dengan para Guru, para Siswa dan tenaga teknis pendidikan”. Ucapnya.
“Dan Alhamdulillah dihadiri oleh pak Kades termasuk juga perwakilan dari Komite sekolah bersama kami, dan saya lihat tadi, saya membuka ruang seluas-luasnya untuk bukan saja menyampaikan secara formal tapi saya kasih ruang curhat. Saya pengen tau permasalahan setiap SMA, SMK yang saya masuki. Tadi di SMK 1 Sarolangun di Desa Sungai Baung ini banyak hal yang secara visual saya melihatnya tidak ada masalah, gedung, fasilitas yang secara normatif bagus”. Timpalnya.
Tapi sambungnya, ada hal-hal yang disampaikan para Guru, para siswa yang perlu menjadi perhatian khusus, dan itu perjuangan bersama.
“Menurut saya bukan saja dibebankan kepada Kepala Sekolah, para Guru yang hari ini sudah mengabdi luar biasa untuk mencerdaskan anak bangsa tapi bagi kami wakil dari masyarakat Sarolangun dan Merangin termasuk juga tadi pak Kades dan Komite ini menjadi analisa dan kajian khusus bagi kami bagaimana SMK 1 ini yang dulu pernah berjaya siswanya sampai 1500 orang fasilitas nya begitu sangat lengkap, lahannya juga sangat luas bisa kita greet lagi sehingga secara promosi dan orang tua yang ada di Sarolangun khususnya bahkan di perbatasan Sarolangun percaya untuk menitipkan anaknya karena secara infrastruktur sebenarnya secara visual kita lihat sangat bagus. Tinggal lagi ada hal-hal mungkin yang harus kita kaji secara prinsip bersama-sama supaya kembali lagi SMK 1 ini menjadi SMK Favorit”. Ucapnya.
Ditanya terkait yang paling menarik dalam dialog bersama para guru dan siswa terkait kondisi sekolah dimana dulunya memiliki siswa mencapai ribuan yang saat ini tinggal ratusan. Selain itu gedung dan pabrik mini SMK tersebut. Ia mengatakan saat investasi kelaparan secara visual alat-alat praktek sudah jadul.
“Bagi saya yang menarik minat dari anak-anak sekolah kog semakin terdegradasi dulu ada 1500 orang sekarang hanya 287 an tadi. Ini sangat menarik betul, harus sesuai sebenarnya. Gedung fasilitas yang di bagun harusnya Balance dengan siswa yang masuk kesini. Artinya sangat-sangat butuh perhatian pemerintah dulu kan ini STM kalau dulu teknis
Kalau bicara teknis itu 60:40. 40 tiori 60 praktek”. Ucapnya.
“Tapi kalau alat-alat praktek itu sendiri. Tadi kami langsung investigasi kelapangan kami lihat. Betul-betul secara visual kami liat sudah sangat Jadul ya, saya pikir perlu diperjuangkan kembali itu mungkin salah satu pemantik arah anak masuk kesini tidak berminat lagi karena alat-alat prakteknya ketinggalan zaman. Nah ini perjuangan bersama dan saya sendiri nanti akan menjadi bahan saya untuk berjuang di DPRD Provinsi agar alat-alat ini minimal secara bertahap harus dipenuhi”. Kata Samsul
Selain itu, Ia juga mengatakan melihat kondisi bangunan sekolah dan pabrik mini SMK 1 yang terbengkalai saat ini sungguh ironis karena tidak dimanfaatkan.
“Sangat ironis betul melihat keadaan seperti ini. Semangat Guru-gurunya sangat luar biasa saya lihat tadi secara berdialog, saya lihat bahwa Guru-gurunya masih punya semangat betul tidak ingin bahwa kalau ibarat kapal itu jangan sampai tenggelam, jangan sampai tinggal nama saja, alumni nya saja ada tetapi tempat gedungnya dulunya pernah menimba ilmu sudah hilang, tidak ada lagi sehingga tinggal kenangan. Kita tidak ingin seperti itu”. Ujar Riduan
“Ayo ini tugas kita bersama-sama dan kami menghimbau Pemerintah Provinsi Jambi, kawan-kawan DPRD Komisi lV sama-sama kita perhatikan sekolah-sekolah yang mungkin bukan saja di Sarolangun. Ada banyak lagi sekolah-sekolah lain yang tersebar di Provinsi Jambi yang mungkin ironis seperti ini”. Pungkasnya. (bas).