Sarolangun, Indopubik-News.Com,
Penjabat Bupati Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi Hendrizal S.pt. MM yang diwakili Asisten II Setda Sarolangun H. Dishenri, SH di dampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun Helmi, SH, MH dan Hj. Dian Sri Hayati, S.Pd, Msi membuka lokakarya 7 dengan tema “Festival Panen Hasil Belajar”‘ Program Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi Tahun 2022. Bertempat di SMK Negeri 13 Sarolangun, Rabu 21/12/2022. Siang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun Helmi SH, MH dalam sambutannya menyampaikkan, program guru penggerak ini adalah salah satu program yang bekerja sama dengan daerah. Terkait dengan persiapan pencalonan untuk menjadi pemimpin di lihat dari marwahnya, karena dengan guru penggerak disitu sudah satu paket dengan proyek perubahan untuk kebaikan. Disitu ada inovasi, motivasi, disitu tergambar perbuatan yang baik apa yang sesungguhnya dilakukan seorang guru, jadi bukan main-main dan untuk guru penggerak ini sangat ketat.
“Guru-guru penggerak ini tergantung harapan untuk masa depan yang menjadi lebih baik, untuk itu kita tidak tergantung pada akademik saja kalau untuk menjadi pemimpin. Tentu ada looking dibelakangnya harus kita punyai. Kata orang ada semacam auranya, pemimpin harus bisa berkolaborasi dengan semua aspek dan segi.” Ucapnya.
Ia juga menyampaikan kepada calon guru penggerak atas segala suka dan duka yang di lalui aga lebih semangat untuk mendapatkan predikat Guru Penggerak
“Tolong untuk kesempatan yang sudah dilalui tinggal selangkah lagi menjelang ujiannya nanti harus semangat dan lebih semangat supaya dapat meraih predikat Guru Penggerak (GP) ini.” Kata Helmi.
Helmi menjelaskan Guru penggerak merupakan pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid untuk menumbuh kembangkan pada holistik sehingga menjadi fropil pelajar Pancasila.
“Untuk Kabupaten Sarolangun angkatan 5 ini berjumlah 35 orang hari ini mengadakan kegiatan lokakarya yang ke 7 dan Festival hasil panen belajar di SMKN 13 ini, sudah 6 bulan mengikuti proses pembelajaran guru penggerak akan menyelesaikan pendidikan dan les predikat Guru Penggerak.” Ujar Helmi dalam laporannya kepada PJ Bupati.
Penjabat Bupati Sarolangun Hendrizal S.Pt, MM dalam sambutannya yang di bacakan Asisten ll Dishenri SH mengatakan, “Saya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 di SMKN 13 Kabupaten Sarolangun. Dimana program guru penggerak ini merupakan salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.” Ucapnya.
Ia menjelaskan, program guru penggerak untuk mentransformasi budaya sekolah kepada pembelajaran yang berfokus kepada siswa. Dalam program ini, membahas kurikulum dan mendidik saja, melainkan diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Pembangunan pendidikan adalah salah satu prioritas utama pembangunan Nasional dan prioritas pembangunan di Kabupaten Sarolangun untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing kedepannya. Sehingga dapat menghadapi tantangan di era revolusi industri 5.0 tentunya berdampak dalam dunia pendidikan Era Revolusi Industri 5.0 telah mengubah cara berpikir tentang pendidikan. Perubahan yang dibuat bukan hanya cara mengajar, namun yang terpenting adalah perubahan dalam perspektif konsep pendidikan itu sendiri.
Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Sarolangun juga telah melakukan berbagai upaya untuk memajukan pembangunan di bidang pendidikan dan kebijakan yang telah dibuat seperti peningkatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan, serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Sarolangun.
Beberapa perubahan dalam sistem pendidikan Indonesia dimana sistem tersebut dapat membuat guru lebih mandiri dan termotivasi. Guru yang ingin mengembangkan metode pengajarannya sendiri, sesuai dengan filosofi pendidikan KI. Hajar Dewantara yaitu konsep “Merdeka Belajar” dimana mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani.
“Guru juga merupakan bagian terpenting dari sebuah sistem pendidikan. Mereka sangat penting untuk pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, keyakinan, nilai, kepribadian, sikap dan minat siswa. Oleh karena itu, guru perlu dimotivasi agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.” Ucap Dishenri.
Dia (Penjabat Bupati) berpesan kepada seluruh pendidik agar menjadi teladan, pembangkit semangat, memberdayakan peserta didik untuk menjadi orang-orang yang mandiri dan merdeka. Serta kepada seluruh pihak dan pemangku kepentingan untuk lebih serius lagi dalam bekerjasama mengelola potensi yang ada dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pembangunan pendidikan seperti melalui program guru penggerak ini.
” Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, pembukaan lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Sarolangun, secara resmi saya nyatakan dibuka.” Ujarnya.
Usai acara, ditanya terkait jaringan telekomunikasi yang di ucapkan salah-seorang guru penggerak Kecamatan Air hitam dimana disebutkan bahwa jaringan sangat minim. Menanggapi hal tersebut, Dishenri mengatakan, sangat prihatin dan sangat minim namun kedepan akan difasilitasi sesegera mungkin.
“Memang tadi kita mendengar sangat terharu, sarana dan prasarana disitu sangat minim sekali dan itulah tantangan mereka, kedepan kita coba melalui Kominfo nanti kita kordinasi dengan mereka untuk membuka jaringan dengan secepatnya di daerah-daerah dalam Kabupaten Sarolangun saat ini.” Kata Dishenri.
“Dan saya sangat mengapresiasi Stand Family dari seluruh peserta guru penggerak tadi, semangat mereka cukup tinggi sekali dan ini patut kita dukung dan kita dorong atas suka suka yang dialami mereka apapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan mereka.” Tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun Helmi SH MH mengatakan, ada 15 titik yang memang saat ini mengalami kendala jaringan komunikasi. Dan hal itu telah dilakukan rapat dan kordinasi dengan Kominfo.
“Sebelumnya untuk daerah yang bleng sport yang sinyalnya lemah kita sudah komunikasi dengan Kominfo dan BPMPD, kita sudah pernah melakukan rapat dan surat menyampaikan informasi sinyal, itu memang harus besar karena asesmen berbasis komputer, saat ini dilakukan ujian berbasis komputer oleh Dinas Pendidikan. Jadi kita butuh sekali dan kita sudah rapat dengan Kominfo untuk menambah Bandwidth untuk menambah tehadap Desa-desa yang belum sport. Termasuk Di Air Hitam, Limun dan Kecamatan Batang Asai.” Katanya.
“Karena Domain nya ada di Dinas Kominfo terkait informasi yang kita sampaikan ke Kominfo itu saya lihat sudah Komunikasi dengan Kominfo pusat dan validasi data sudah mereka ambil besar kemungkinan akan segera di bangun. Ujar Helmi.
Terkait program guru penggerak ini saya melihat titik puncak hasil mereka nampak kelihatan sekali bahwasanya inovasi, motivasi dan calon guru penggerak itu sangat tinggi, maka ingin perubahan dan melakukan sesuatu yang terbaik dari berbagai sistem, ada UMKM tadi saya lihat dan hal-hal menciptakan yang baru dan ini perlu di dukung semua pihak dan bukan hanya Dinas Pendidikan.” Sambungnya.
Sementara itu, Dian Sri Hayati Spd, Msi, selaku Kepala Bidang Peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan (PMTK) Kabupaten Sarolangun menyampaikan mengenai guru penggerak yang ada di Kabupaten Sarolangun dan mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam program Merdeka Belajar.
“Kami dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun sangat mengapresiasi program Pusat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Merdeka Belajar episode 5 untuk guru penggerak yang diluncurkan oleh ada bapak Menteri Nadim Makarin ini sangat membawa harapan yang sangat besar di Kabupaten karena dengan terekrutnya guru kami di angkatan ke 5 sebanyak 35 orang dan angkatan 7 sebanyak 24 orang.” Katanya.
Sambungnya, “Kami mengharapkan mereka inilah yang menjadi inovasi maupun juga motivator dan juga pilot projects untuk teman-temannya maupun di sekolah lain dan juga memberikan pencerahan ataupun inovasi pembelajaran yang yang sesuai dengan Kurikulum merdeka adanya pembelajaran yang sangat menarik untuk anak-anak dan juga adanya interaksi antara guru dan anak yang membuat pembelajaran itu tidak menjadi beban bagi guru dan anak itu sendiri.” Imbuh Dian Kabid PMTK.
Salah seorang Calon Guru Penggerak Neti Erawati Spd mengatakan bahwa dia sangat termotivasi setelah mengikuti pendidikan guru penggerak. Di samping itu ia juga dengan giginya mengikuti latihan guru menulis dan kompetensi.
“Setelah dicanangkan pemerintah pusat pendidikan guru penggerak, saya sangat termotivasi sekali untuk ikut menjadi kontestan diajang calon guru penggerak melalui SIM PKB. Sebelumnya saya berusaha menambah berbagai pengalaman di bidang menulis melalui pelatihan guru menulis dan juga menambah kompetensi saya melalui bimtek, Diklat, webiner dan zom metting.” Ujar Neti yang juga selaku Kepala Sekolah SD di Desa Pelawan.
Ia mengaku setelah merasa kemampuan dan kekuatan, dia pun ikut untuk kontestasi dengan teman-temannya untuk meramaikan khasanah pendidikan dan pada akhirnya dia pun lulus melalui tahapan test.
Dalam acara yang di gelar, turut hadir Kepala SMKN 13 Fairuz zabadi M.Pd, para Kepala sekolah mulai di tingkat Paud, SD, SMP, SMA, SMK, para Kepala Bidang Disdikbud Bandung Sarolangun, para pengawas, Fasilitator penggerak dari Jambi dan para guru penggerak serta calon guru penggerak (CGP) serta tamu undangan lainnya. Dan diakhiri acara di tandai dengan pemotongan pita dan Poto bersama. (bas).