Sarolangun-lndopublik-news.com,
Disela media Indopublik-news.com dalam rangka investigasi ke pasar bawah yang tak jauh dari rumah Dinas Bupati Sarolangun, Kantor POS dan Kantor Lurah pasar bawah, sebut saja hanya berseberangan jalan.
Dari pantauan media ini tampak pintu-pintu kios sudah ternganga tanpa penghuni. Diperkirakan kurang lebih 80-an Pintu kosong (plong) alias ternganga. Penyebabnya tidak di ketahui pasti apakah itu hilang karena di maling oleh oknum yang tidak bertanggun jawab.
Semu, kalaulah pintu rolling tersebut dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab atau di maling, lalu siapa yang menjadi pemalingnya yang nota bene nya, selama ini malingnya tidak ketangkap.
Dari informasi yang di himpun media ini bahwa pasar ini sudah lama tidak di fungsikan. Terpantau warga masyarakat pedagang dan tukang jahit hanya sebagian kecil yang bertahan menunggu kios tersebut.
Salah seorang warga yang tidak mau di tuliskan namanya sempat di bincangi media ini. Ia mengatakan bahwa pintu rolling kios pasar bawah ini sering di maling orang yang tidak bertanggung jawab bahkan sudah di lapor ke Dinas terkait tapi tidak ada respon.
“Iya bang, pintu rolling kios ini sering di maling orang dan ini juga sudah pernah kita lapor ke Dinas terkait tapi tidak ada respon (tanggapan). Belakangan ini ada 2 orang ketangkap dan sudah di bawa ke kantor polisi.” Ujarnya
Beberapa hari kemudian media ini 29/4/21 sambangi Dinas terkait yakni ; Dinas Perindustrian dan Koperasi (PerindagKop) Kasyadi tak banyak bicara dengan ucapan saya gak bisa lama, saya ada undangan rapat di Kantor Bupati.
“Kalau mau wawancara maaf iya, saya tidak ada waktu karena saya ada panggilan rapat di Kantor Bupati dan hal itu saya sudah laporkan ke Kejaksaan dan ini ada catatan Kios pasar bawah. Kata Kadis seraya menyerahkan dua lembar kertas gambar denah kios pasar tersebut.”
Dalam gambar denah pasar tersebut tertulis sebagai keterangan jumlah yang rusak dan yang bagus. Dari jumlah keseluruhan pintu kios lantai l lantai ll berjumlah 580 pintu rolling sementara yang bagus berjumlah 304 selebihnya 276 rusak.
Tentu saja ini menjadi perhatian yang sangat serius bagi pemerintah. Ini malah terkesan seakan terjadi pembiaran. Parahnya lagi di lantai bawah (1) pasar ini jorok. Banyak sampah bertumpuk-tumpuk. Mana bau lagi, kumuh gitu lho!.
Penulis terkesima, dalam hati berkata “Kebersihan itu sebahagian dari pada iman”. Tapi ini kog bisa begini iya?. (Abas).