Sarolangun, Indopublik-News.Com
Demi keberlangsungan dan kemajuan Desa sudah sewajarnya suatu Desa memakai tenaga teknik sipil, mengingat kucuran dana dari Pusat maupun dari dana APBD l (Provinsi) dan dana APBD ll (Kabupaten) yang tidak asing terdengar di masyarakat luas. Salah satunya Dana Desa (DD).
Menyisir, Untuk wilayah Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, hampir keseluruhan Desa yang ada di Kabupaten Sarolangun mengelola keuangan yang telah di anggarkan pemerintah mencapai Rp 1 Miliar per Desa setiap tahunnya.
Tentu dana tersebut digunakan untuk pembangunan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan demi kepentingan masyarakat setempat dan pada umumnya masyarakat luas.
Perlu diketahui pentingnya teknik sipil dalam kehidupan masyarakat, khususnya di Desa.
Dimana peran teknik sipil diperlukan dalam seluruh proses penataan ruang dalam rangka menjamin keselamatan bangunan prasarana dan sarana berupa gedung maupun bukan gedung, dan menekan biaya pembangunan, operasi begitupun juga dengan pemeliharaannya.
Oleh sebab itu, bukan tanpa alasan bahwa teknik sipil sangat penting dan dibutuhkan untuk keberhasilan roda pembangunan dan ekonomi masyarakat yang ada di Desa itu sendiri.
Menyikapi hal tersebut, saat di konfirmasi kepada Kepala Dinas PMD Kabupaten Sarolangun Mulyadi S.Sos. Kepada media ini ia menyatakan, di Desa yang ada saat ini adalah pendamping Desa. Baik TA, PLD dan PD untuk membimbing.
“Jadi begini, di Desa itu kan ada pendampingan, pendampingan oleh TA (tenaga ahli) PLD, PD dan mereka lah yang membimbing untuk membuat dalam tanda kutip mendampingi pak Kades untuk menyusun RAB nya.” Kata Mulyadi di ruang kerjanya. Jum’at 9/6/20023.
“Disitu juga ada tenaga ahli artinya kemampuan dia bisa diharapkan dalam penyusunan pembuatan teknisi pembangunan dan itu tak lepas dari bimbingan Dinas PU PR yang kita harapkan.”
Namun diakuinya bahwa ada beberapa Desa yang berkonsultasi dengan Dinas terkait sementara lainnya tidak.
Pertanyaannya, bagaimana keberhasilan pembangunan di Desa itu ketika Desa itu sendiri tidak pernah berkonsultasi dengan Dinas terkait?.
“Ada beberapa Desa yang berkonsultasi dengan Dinas terkait. Sebagian tidak, cukup pendampingan oleh TA yang sudah ditunjuk oleh KemenDes. Tapi kalau di Desa jarang ada. Kalau untuk di Kabupaten TA khusus membidangi ada di Kabupaten.” Ucapnya.
Disoal, apa ada rencana Pemerintah kededepan untuk melibatkan teknik sipil?.
Ia (Mulyadi) mengatakan, ya, tetapi karena di batasi oleh anggaran yang tidak mencukupi.
“ya sebenarnya, bahkan kita maunya ya ada bimbingan khusus dari teknis lain. Tapi anggaran kita tidak mencukupi, yang pertama sekali kita tidak memiliki kegiatan itu. Makanya selama ini dilapangan memanfaatkan pendamping-pendamping tadi, selama ini berjalan kog, itu kan tugas mereka. Karena memang tenaga teknik sipil tidak ada di Desa.” Pungkasnya. (bas).