Sarolangun, Indopublik-News.Com
Kabupaten Sarolangun sudah siap 100 persen, melaksanakan Kenduri Suarna Bumi 2023, yang akan dipusatkan di Desa Tanjung Gagak Kecamatan Batin Vlll Kabupaten Sarolangun pada tanggal 26 September 2023
Hal tersebut sebagaimana ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun H.M. Arsyad SH. M.Pd di ruang kerjanya. Jum’at, 15/9/2023.
Kepada awak media, Ia mengatakan, Kenduri Suarna Bumi Tahun 2023 ini merupakan kegiatan Nasional yang di bina oleh Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Menristek RI)
Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun H.M. Arsyad SH. M.Pd. menyatakan, tema Kenduri Suarna bumi kali ini yaitu: “Junjung Pseko”. Diangkatnya Junjung Pseko ini mengangkat khasanah budaya lokal di Indonesia. Dan Tahun ini dilaksanakan di Kecamatan Batin Vlll Kabupaten Sarolangun.
“Hal yang diangkat Suarna bumi yaitu khasanah budaya lokal yang ada di Inonesia ini, dan kebetulan tahun 2023 ini, kita mengangkat khasanah budaya lokal Sarolangun. Tepatnya ada di Desa Tanjung Gagak Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun”. Ucapnya.
Dia menjelaskan, Kenduri Suarna bumi ini adalah kegiatan adat budaya yang ada ditengah masyarakat yang sangat mendasar dan fenomenal yang kembali diangkat oleh pemerintah.
“Kalau di Kecamatan Sarolangun ini ada namanya Lapik Semendo. Kalau yang kita laksanakan di Bathin VII ini ada namanya Junjung Pseko. Junjung Pseko ini merupakan ritual adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Sarolangun terutama Bathin VIII yang sudah bernilai ratusan tahun dengan mengedepankan pusaka-pusaka lama yang berupa kain, berupa tanduk kerbau, berupa keris dan berupa induk padi”. Terangnya.
Lanjutnya, Pusaka-pusaka lama ini masih terpelihara dengan baik oleh masyarakat, itulah yang menjadi garapan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Sarolangun sebagai perpanjangan tangan Kementerian, untuk melaksanakan kegiatan ini.
Arsyad menyebutkan bahwa persiapan sudah banyak sekali rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan selama setahun ini.
“Kita sudah melakukan rapat kordinasi dengan pihak Kementerian, sudah hampir 4 kali. Termasuk orang dari Kementerian Pendidikan itu sendiri sudah melakukan pendampingan kegiatan”. Katanya.
Kadis berharap, melalui kegiatan ini agar kedepan seluruh potensi-potensi budaya lama di Kabupaten Sarolangun, akan bermunculan.
“Sehingga kalau selama ini belum tergarap akan terangkat, sesuai dengan kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun”. Tandasnya. (bas).