Sarolangun Jambi, Indopublik-News.Com
Pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Sarolangun Madel-Nor dengan nomor urut 2 akan merehab total UNJA Kampus UNSAR Sarolangun jika terpilih jadi Bupati dan wakil Bupati Sarolangun untuk Mahasiswa.
Hal itu disampaikan Pasangan Madel-Nor pada Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sarolangun yang diselenggarakan oleh KPU Sarolangun pada Sabtu, 16/11/2024. Malam di Gedung LPTQ Sarolangun.
Pada sesi tanya jawab pasangan calon Bupati dan wakil Bupati antara Pasangan MADEL-NOR dengan nomor urut 2 bersama dengan Paslon 1 Fauzi-Sahara dan Paslon 3 Tontawi-Harris dalam hal pendidikan.
Dalam sesi tersebut pasangan Madel-Nor memberikan pertanyaan kepada Paslon 1 dan Paslon 3 terkait Kampus UNSAR Sarolangun yang saat ini sudah tutup alias terbengkalai dan sebagian aset UNSAR tersebut sudah di curi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Madel menanyakan langkah strategi apa yang dilakukan Paslon 1 dan 3 dalam hal menghidupkan kembali UNJA Kampus UNSAR Sarolangun?.
Dalam kesempatan itu moderator menunjuk Paslon 3 memberikan jawaban pertama. Menurut Harris selaku Calon Wakil Bupati dari Paslon 3 mengatakan, kalau pendidikan Kabupaten itu di tugasi oleh undang-undang pendidikan dasar dan menengah berarti,
“TK, SD dan SMP, sedangkan SMA sudah ke Provinsi. Perguruan tinggi terutama kelas jauh bisa kita membantu tetapi insidentil sifatnya.
Kalau kita menjadi promosi yang pertama tidak boleh dianggarkan oleh peraturan yang ada termasuk instansi vertikal. Jadi kita tidak gampang”. Ucapnya.
Kalau misalkan UNJA Kampus Sarolangun sudah mendapat tenaga pengajar mungkin Pemda memberikan support, memberikan Reward kepada pejabat daerah ini mana yang mampu untuk menjadi tenaga pendidik di perguruan tinggi, saya kira ini bapak. Kami PASLON tiga tetap mendorong dengan batas -batas yang wajar”. Ujar Harris.
Sementara PASLON 1 Fauzi-Sahara, Fauzi menanggapi bahwa menurutnya pendidikan sangat penting tetapi pada akhir-akhir ini tutup total. Yang penting bagi pemerintah itu adalah aset.
“Berbicara soal pendidikan kita tidak terlepas dari aset, yang penting bagi kita pemerintah daerah itu adalah aset. Kalau aset kita itu bisa dikelola oleh pusat atau diserahkan oleh pusat kenapa tidak?, karena yang didik itu masyarakat kita, karena kita membangun sendiri tidak mampu. Dan ini bisa, mungkin dimulai dari penyerahan aset ke Dikti kemudian Dikti mungkin memprogramkan parodi apa yang pas di Sarolangun. Saya kira Kita perlu asas manfaatnya”. Ujar Fauzi.
Dari jawaban yang sampaikan kedua Paslon tersebut. MADEL memberikan tanggapan atas jawaban yang disampaikan kedua Paslon
Yaitu Fauzi-Sahara dan Tontawi-Harris.
Dengan tegas Madel mengatakan justru karena asas manfaat itulah dia bersama Nor Muhammad ingin merehab Unsar Sarolangun ini untuk anak-anak Mahasiswa kedepan.
“Justru kita melihat asas manfaat, barang ini sudah jalan, sudah menelorkan ratusan anak-anak kita menjadi sarjana Unsar Sarolangun dibangun Miliaran. Aset itu bangun uang nya banyak sekali. Sayang
“Menurut kami, ini kita rehap total sampe siap pakai. Pertama kita memakai universitas sendiri dengan biaya Kabupaten yang kedua kita hibahkan kepada UNJA Kampus UNSAR Sarolangun secara total. Jadi tidak salah kita Pemda hibahkan kepada Negara. Kalau itu sudah milik UNJA Kampus UNSAR Sarolangun memang itu tidak milik kita lagi. Sehingga tempat ini (UNJA Kampus UNSAR) Sarolangun berguna untuk anak-anak Mahasiswa kita kedepan”. Imbuhnya.
Betapa tidak disayangkan memang, persoalan Kampus UNSAR Sarolangun ini sudah terbengkalai sejak beberapa tahun yang lalu, sebagaimana telah dipublikasikan media ini sebelumnya dengan judul “Gedung Kampus Unsar Sarolangun, Nasibmu Kini” pada September yang lewat. Diketahui bahwa saat ini Kampus UNSAR Sarolangun sudah menjadi aset daerah Kabupaten Sarolangun. (bas).