
Sarolangun Jambi, Indopublik-news.com
Berkaitan dengan pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun baik tenaga pendidikan maupun guru dan teknik. Disdikbud Sarolangun hanya sebagai penerima manfaat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun Jambi Drs. H. Arsyad SH., M. Pd.I saat di wawancarai media ini di ruang kerjanya pada Senin, 17/2/2025.
Kepada Indopublik-news.com ia menjelaskan kalau kebijakan secara umum ada di BKPSDM Sarolangun dan sebagian besar para guru dan tenaga pendidikan maupun teknik. Sementara Disdikbud Sarolangun hanya menyelesaikan tenaga pendidik dan teknik.
” Kita hanya menyelesaikan tenaga pendidik dan teknik. Nah, dalam hal ini kita tidak melaksanakan diluar ketentuan kita melaksanakan didalam koridor aturan baik pengangkatan maupun penempatan.
Ketika itu sudah memenuhi syarat ketika terdaftar di dapodik, sudah terdaftar di data bes BKN dan dua tahun setelah itu menjadi kewenangan dari pada panitia Kabupaten yaitu BKPSDM itu sendiri secara teknis”. Ucapnya.
“Kalau kami hanya penerima manfaat ketika mereka sudah lolos, distribusinya nanti distribusi kami mungkin penyebaran dan penempatan jangan sampai ada penumpukan para guru dan tenaga tenaga teknik kita di Kabupaten Sarolangun itu yang kita perhatikan berdasarkan data dapodik yang ada.”. Timpalnya.
Menurut Arsyad, hal itu dilakukan agar Jangan sampai nanti ada di satu sekolah itu Guru bahasa Indonesia ada 3 Guru agamanya ada 4 sementara muridnya sedikit jumlah rombel nya juga dikit
“Itu yang kami mapping hari ini keseimbangan itu, jangan terjadi penumpukan guru di wilayah Kota dan kekurangan guru di ujung-ujung pelosok kita di 11 Kecamatan di Kabupaten Sarolangun. Kita ingin ada keseimbangan ni, antara guru bidang studi, antara guru kelas maupun Guru agama sesuai dengan Menpan RB untuk Kabupaten Sarolangun.”. Ucapnya.
“Maka dari itu terkait dengan P3K ini kita sudah berjalan sesuai dengan ketentuan dan selalu berkoordinasi terkait pengadaan dengan BKPSDM Sarolangun tinggal melaksanakan”. Sambutannya.
Disinggung terkait P3K terkait paruh waktu dan penuh waktu. Arsyad mengatakan, test
P3K ada satu sesi lagi kecuali bagi mereka yang tidak lolos pertama, mereka masuk ke kategori paruh waktu.
“Kalau kami siap saja. Oleh karena tes P3K ini masih ada satu sesi lagi kecuali bagi mereka yang tidak lolos kemaren di sesi pertama mereka akan masuk ke kategori paruh waktu atau waktu tertentu. Nah, kemudian di gelombang kedua ini ada lagi seleksi. Akhir dari P3K yang tertinggal untuk di seleksi untuk tenaga guru dan tenaga kependidikan. Itu yang hari ini kita laksanakan.”. Arsyad menjelaskan.
“Tetapi belum tau akumulasi secara keseluruhan berapa untuk guru dan teknik kita di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun dari 12 Kecamatan yang ada ini makanya kita menunggu saja menunggu regulasi yang ada dari Kementerian, regulasi Menpan RB, regulasi BKN maupun BKPSDM Kabupaten Sarolangun.” Timpalnya.
Sementara jumlah honorer awal, Arsyad mengatakan berjumlah 3606 lulus semua.
“Kalau piloting awal honorer dari Kabupaten Sarolangun 3606 diangkat semua dan dilaksanakan test semua dan mempunyai kemampuan semua untuk 3606 orang, akan tetapi tentunya nanti oleh karena ini ada pengangkatan oleh karena ada test CAT tentunya ada yang berhasil ada yang tidak berhasil. Yang tidak berhasil itulah yang dimaksud dengan kategori paruh waktu atau R3 tadi, yang lolos sudah sesuai dengan mekanisme penempatannya oleh Menpan RB kita akan ikuti dan patuh terhadap aturan itu”. Ucapnya.
“Seperti apa regulasi akhir nanti itulah yang kita ikuti. Jadi suka tidak suka mereka harus terima itu. Dan kita masih bersyukur kog, R3 masih diakomodir oleh pemerintah untuk penerbitan NIK P3K dan di gaji oleh pemerintah, tinggal saja mekanisme kerja dari mereka mungkin paruh waktu ada batas waktu tertentu jam tertentu dengan upah tertentu”. Sambungnya lagi.
Disinggung kembali terkait penjaga sekolah maupun office boy dan lainnya, dia mengatakan tidak ada pengangkatan karena tidak ada didalam kategori formasi.
“Didalam ketentuan P3K penjaga sekolah,tenaga supir, office boy, tenaga kebersihan (cleaning service) tidak diakomodir, kalau pun itu ada nanti kebijakan daripada OPD atau Dinas tertentu membuat mereka di tenaga administrasi”. Ujar Arsyad.
“Kalau dibuat mereka supir, cleaning servic, OB, atau penjaga malam, mereka tidak bisa diangkat, mereka tidak ada didalam kategori formasi Menpan untuk P3K”. Imbuhnya.
Sementara itu, Kabid PMPTK Disdikbud Sarolangun Suhayri SH., M.Si mengatakan kalau P3K untuk Disdikbud Sarolangun berjumlah; kurang lebih 1633 orang
“Untuk Guru P3K itu 733 orang dan teknis 900 orang kurang lebih”. Ujarnya singkat. (bas).