Sarolangun, Indopublik-news.com,
Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun lakukan sosialisasi Vaksinasi untuk usia 6 sampai dengan 11 Tahun bertempat di SD 02/VII pasar Sarolangun. Kamis (13/1/2022).
Dalam acara sosialisasi tersebut turut hadir Kapolsek Sarolangun AKP Duwiyatno, Danramil 420-04/Sarolangun Mayor Inf Abdul Aziz Efendi, Kabid P2P Harta Saputra, Kepala Sekolah SDN 02 Rusdiyanti, UPTD, para guru Kapus Sarolangun para wali Murid dan anak didik sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarolangun Helmi SH. MH dalam sambutannya mengatakan, “kita harus melaksanakan program pemerintah.saat ini dimana-mana kita sudah tahu dengan korban Covid-19 ini, tekat dan tindak lanjut untuk mempresentasikan antisipasi Pemerintah itu adalah melakukan vaksin terhadap anak usia 6 sampai dengan 11 Tahun.” Sebutnya.
Ia menjelaskan, Terkait hal ini bukan kepentingan pribadi akan tetapi Indonesia. Dimana anak Indonesia sehat bebas dari Covid. Nah pada saat ini dimana-mana itu sudah di canangkan pelaksanaan vaksin untuk anak-anak usia 6 sampai 11 Tahun.
“Keberadaan ini kebetulan di lembaga kami (pendidikan-red) yang paling banyak jumlah anak itu. Di Kabupatenbupaten Sarolangun ini saja 32.000 ribu lebih berdasarkan dapodik Dinas pendidikan dan kebudayaan.” Terangnya.
Lanjutnya, “Dinas Pendidikan sebagai Leading sektornya, dengan anak yang ada di lembaga saya untuk itu kami berharap assalamu’alaikum dengan Komite, assalamu’alaikum dengan UPTD assalamu’alaikum dengan pegawai guru dan assalamu’alaikum memberi tau dengan perwakilan wali murid. Pelaksanaan teknisnya kami akan berkolaborasi bekerja sama dengan dinas kesehatan. Sebagai bidang yang tau pelaksanaan di lapangan.” Ujar Kadis
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sarolangun dr. Irwan Mizwar dalam sambutannya, mengatakan bahwasanya kegiatan yang dilakukan di sekolah SDN 02 ini adalah sosialisasi Vaksin untuk anak usia 6 sampai dengan 11 Tahun.
Dirinya menyebutkan, “Kegiatan Vaksin Covid-19 ini adalah merupakan suatu niat baik pemerintah. Pemerintah sebagai regulator mempunyai niat baik untuk membuat masyarakat sehat. Kita sudah cukup sengsara dengan Covid ini, rusak sendi ekonomi, rusak sendi pendidikan, seluruh sendi pembangunan rusak dibikinnya.” Ucapnya.
“Ketika di awal-awal pemerintah tidak sanggup melaksanakan Vaksinasi datang penelitian yang panjang tentang vaksin ini, beredarlah yang namanya isu-isu hoax. Medsos ini sangat ganas pak, tapi sayangnya yang paling ganass itu adalah tukang kritik pemerintah. Khusus yang paling ganas itu 6 sampai usia 11 itu katanya habis di suntik itu mati, bohong itu pak gak ada itu.” Katanya.
Memang tidak salah ada penelitian lanjutnya, “Kalau berita buruk yang di sampaikan maka sembilan dari sepuluh akan percaya, ketika berita baik yang di sampaikan sembilan dari sepuluh tidak akan percaya. Seperti itulah masyarakat kita, kemampuan mencari informasi masih rendah.” Sebut Irwan
Lanjutnya lagi, “Kenapa kami adakan hari ini kegiatannya, memang tahapannya salah satu kegiatan itu dimulai dengan sosialisasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Hari ini Dinas Kesehatan karena sudah mencapai 73,4% dosis pertama kita sudah di bolehkan melaksanakan Vaksinasi untuk anak usia 6 sampai 11 Tahun.” Kadis Irwan mejelaskan.
“Kami juga tidak menyuntik anak itu kemudian anak itu tiba-tiba kebas-kebas kejang-kejang, tidak mau juga kami. Apasih untungnya buat kami. Tapi kami tau bahwa ini adalah niat baik dari pemerintah itu membuat masyarakatnya sehat, membuat Covid ini berangkat dari bumi Indonesia ini.” Timpalnya.
Masih Irwan, Data statistik kita 10 Sampai 13% penderita Covid dialami oleh anak-anak usia 6 sampai 11 Tahun. Pemerintah mengejar 10 sampai 13% ini, jangan sampai sakit. Apa keuntungan vaksin ini pertama. Kemungkinan terkena dari Covid itu kecil, kedua. Kalau pun kena gejalanya pasti ringan orang yang sudah di vaksin tidak ada lagi sakit parah.
Ketiga. Sekolah gak boleh diganggu, pak Kadis Diknas ini pasti pening kalau daring-daring terus, mikirin nyiapin pulsalah, mikirin yang gak punya hp lah, guru juga keg gitu. Nah kita ingin akhiri itu semua,
“Insya Allah kalau seandainya kegiatan Vaksin ini sampai Maret mencapai 100% pak tatap muka kita pun akan 100%. Dan disuntikkan pun besok sinovac yang relatif aman dan screening nya sebelum dilakukan penyuntikan cukup ketat. Orang Dinas Kesehatan dipastikan tidak akan menyuntik anak-anak ibu yang tidak memenuhi standar untuk di suntik.” Pungkasnya. (bas).