Sarolangun, Indopublik-News.Com,
Para anggota PAC Partai Demokrat Kabupaten Sarolangun yang berjumlah 10 orang itu masih tak puas terhadap keputusan BOPKK dalam penetapan terhadap Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sarolangun.
Bukan tanpa alasan, Medi salah seorang anggota PAC Partai Demokrat Kecamatan Batang Asai malah justru bertanya terkait SK para Ketua PAC partai Demokrat yang baru. Mengapa saat Muscab ke lV ini tiba-tiba ada nama baru Ketua PAC.
Menurut Medi setiap ada kegiatan Partai Demokrat hanya rombongannyalah dari 10 orang Ketua PAC yang selama ini ikut hadir (diundang). Tentu belum ada yang baru. Medi pun malah heran dan bertanya mengapa di Muscab Ke lV Partai Demokrat yang berlangsung di Hotel Aston Jambi pada bulan April lalu dan berlangsung batal di warnai kisruh 3 Kabupaten.
Diantaranya; Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Terjadi kisruh di tengah berlangsung verifikasi bahan para anggota PAC Partai Demokrat se Provinsi Jambi.
Oleh sebab itu maka kembali di buka Muscab ke lV Partai Demokrat di Hotel Amaris Kabupaten Muara Bungo pada Jum’at, 17/6/2022, yang hanya di ikuti oleh 3 Kabupaten tersebut.
Medi mengatakan Muscab ke lV Partai Demokrat di Hotel Amaris Muara Bungo malah Ketua PAC bertambah 10 orang menjadi 20 Ketua PAC (kayak dualisme-red). Sebagaimana di beritakan media ini sebelumnya dengan Judul, “10 PAC Partai Demokrat Kabupaten Sarolangun Undur Diri.”
Kepada media ini Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun “Medi” melalui WhatsApp miliknya mengatakan,
“Jika benar SK kami ada yg tidak sesuai dengan AD/ART Partai kenapa setiap kegiatan partai Demokrat kami ketua PAC yg di undang, ya kami yang 10 orang ini mundur.” Tulisnya, Kamis, 21/7/2022.
Lanjutnya, “Selama ini setiap kegiatan partai, Ya ini orang nya Ketua PAC, kenapa hanya saat Muscab (ke IV) tiba-tiba ada nama baru. Apa karena kami tidak mendukung kandidat tertentu, terus kami dianggap tidak sah.”Katanya.
“Dari Tahun 2017 kami ini orang nya berjuang untuk Demokrat di Kabupaten Sarolangun, jangan lah hanya karena demi untuk mempertahankan jabatan seseorang kita keluar dari logika dan akal sehat, berpolitik boleh arogan tapi tetap nilai-nilai demokrasi harus kita junjung tinggi.” Ujar Medi mengakhiri.
Sementara itu di hari yang sama PLT Partai Demokrat Drs Arfan via ponselnya mengatakan,
“Waktu di Jambi itu kan sudah aklamasi untuk H.M. Syaihu, ternyata waktu di Muara Bungo (Hotel Amaris) berubah lagi kan. Dan SK-SK diterbitkan keputusan yang lama di DPC itu sah kan gitu, mereka salahkan.”
“DPAC-DPAC ada juga yang perubahan SK itu tidak di permasalahkan mereka. Kalau berdasarkan SK tidak aktif atau segala macam harus di revisi bukan dekat-dekat Muscap, setahun yang lalu kan.” Kata Arpan menjelaskan.
Di tanya mengapa ada dua persi PAC saat di Bungo?. “nah inilah yang gak kita tau sebenarnya, itu kan tidak benar, masa dari 10 PAC bisa jadi 20 orang yang hadir. Jadi SK mana yang di pakai, ini gak benar.” Ujar Arfan.
Disamping itu, bahkan menurut para PAC dan Arfan selaku PLT DPC Partai Demokrat Kabupaten Sarolangun menyebutkan SK Aang Purnama yang menjadi anggota PAC juga dalam tanda tanya soal keabsahannya.
Sekedar istilah, “10 bola direbut, batal satu, tinggal 9. Artinya yang satu batal itu tidak harus di tunjuk atau dikasih untuk salah satu tim dalam pertandingan biar bisa lolos ke final. 9 bola yang harus direbut, maka tim siapa yang paling banyak memasukkan bola maka dia lah pemenangnya.” (Tim)