Sarolangun, Indopublik-News.Com,
Komunikasi merupakan salah satu bagian yang paling dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi. Teknologi komunikasi adalah suatu sistem yang dilakukan oleh masyarakat modern untuk saling berhubungan satu sama lain. Alat yang digunakan pun semakin cepat, canggih seiring dengan perkembangan dunia modern saat ini.
Tentunya di Era Revolusi Industri 4.0 ini, masyarakat, baik itu di Pemerintahan, terlebih lagi di dunia Pendidikan diwajibkan menguasai Information teknologi (IT) terutama penguatan pembelajaran kepada peserta didiknya.
Namun disayangkan, masih ditemukan jaringan internet di 14 Desa yang berada di Daerah Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi Blank Spot (tidak tercover sinyal komunikasi) dengan kata lain jaringan internet tidak maksimal. Bahkan diprediksi tidak ada jaringan internet.
Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Komunikasi dan informasi (Diskominfo) Drs. M. Idrus saat di konfirmasi media ini di ruang kerjanya, Jum’at, 27/1/2023. Siang.
Kepada media ini dia mengatakan, Kabupaten Sarolangun tidak masuk prioritas terkait masalah jaringan telekomunikasi (internet) dimana berdasarkan ketetapan Pemerintah Pusat Sarolangun diatas 990% terjangkau.
“Kita di Kabupaten Sarolangun ini memang secara prioritas, kita tidak masuk prioritas lagi, kenapa. Karena memang terkait masalah jaringan Telekomunikasi (Internet). Jadi kalau berdasarkan ketetapan dari pemerintah pusat kemaren Kabupaten Sarolangun ini diatas 90% terjangkau secara umum. Karena hampir semua Desa, Kecamatan sudah masuk. Kita masih ada PR kemaren terakhir ada 14 Desa yang Blank spot termasuk di Kecamatan Limun dan Batang Asai itu yang paling banyak.” Kata Kadis Kominfo Sarolangun Drs. M. Idrus.
“Ada juga beberapa Desa di Pauh dalam di Desa Seko Besar yang masih Blank spot itu masuk data kita. Kemudian ada beberapa Desa lain di CNG juga ada satu Desa. Selebih itu sudah terjangkau. Memang keluhan kita. Jangankan di Desa itu. Di Sarolangun pun kadang lemah. Tapi bukan berarti Blank spot. Terkait masalah bagaimana ini, sebenarnya kami dari Dinas Kominfo ini sifatnya kan mengupayakan. Karena kita tidak punya anggaran untuk mendirikan Telkom dan segala macamnya.
Itu kan pihak Swasta.” Sambungnya.
Dia menjelaskan, adapun program pemerintah dari Kominfo adalah pasang BTS. Bahkan BTS itu pun anggaran dari pusat. Sementara kalau pemerintah daerah yang menganggarkan nggak kuat.
“kalaupun dianganggarkan, memasang Tower misalnya. Siapa yang mau memeliharanya itu yang beratnya nanti siapa yang mau mengisi biayanya, kalau kita tidak menyerahkan ke pusat. Makanya kemaren ada beberapa Desa yang mendapatkan BTS itu ada 5 Desa yang dapat program pemerintah pusat itu ada di Kecamatan Limun ada 2 Titik. Kemudian di Batang Asai ada 2 titik dan di Mandiangin dalam. Alhamdulillah itu sudah jalan.” Ucapnya.
“Namanya BTS itu dari program bakti di Kominfo. Cuman memang masih ada beberapa Desa yang Blank spot dan itu akan tetap kita upayakan melalui terobosan-terobosan baru.” Timpalnya.
“Kita berharap memang penjelasan dari pemerintah pusat melalui kementerian Kominfo bahwa itu janji bapak Presiden RI juga di tahun 2024 mereka berharap tidak ada satu Desa se-Indonesia ini yang Blank spot. Mudah mudahan nanti di 2023-2024 ini ada program mereka akan menyosor dari seluruh Desa, Kelurahan atau Desa-desa terpencil yang memang belum terjangkau akses internet.” Ujar Idrus. (bas)