Sarolangun, Indopublik-news.com,
Miris rasanya ditengah sulitnya ekonomi diera vandemi saat ini, Indonesia belum pulih ekonomi dihantam Virus Corona yang lebih dikenal dengan Covid-19.
Namun, entah apa yang menyebabkan hingga hari ini di Kabupaten Sarolangun masih terjadi kelangkaan minyak Goreng. “Covid-19 belum berakhir minyak goreng langka di Kabupaten Sarolangun.”
Akibat kelangkaan minyak Goreng ini. Bulog dan perintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Koperasi, UKM perindustrian dan perdagangan melakukan Subsidi minyak untuk membantu masyarakat.
Terpantau, dimana harga minyak goreng di Sarolangun berpariasi mulai dari Rp. 22000 sampai dengan Rp.27000. Oleh sebab itu Pemerintah dan Bulog mengambil kebijakan melakukan subsidi minyak goreng yang sudah dikemas dengan harga Rp.14000 per Liter kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sarolangun Trianto S,IP saat di bincangi baru-baru ini di Kantor Camat Sarolangun. Tepatnya sedang dalam pembagian minyak goreng pada masyarakat. Rabu 2/3/22.
Kepada media ini ia mengatakan “kegiatan kita hari ini operasi pasar bekerjasama dengan Bulog. Ada dua lokasi, yang pertama di Kantor Camat Sarolangun dan di Kantor Camat Singkut. Operasi ini kita laksanakan kordinasi dengan Camat untuk pelaksanaannya. Yang kita utamakan masyarakat- masyarakat yang sangat membutuhkan.” Katanya.
” Memang kapasitasnya terbatas Kemaren telah dilaksanakan dari Dinas Ketahanan Pangan, hari ini dua lokasi kedepan akan kita kordinasikan untuk pelaksanaan tambahan pelaksanaan operasi pasar. Hari ini ada 500 liter, 1/2 Ton di satu titik dan 1/2 Ton lagi di Kantor Camat Singkut.” Ujar Kadis Trianto menambahkan.
Sementara itu di waktu yang sama. Kasi Bulog Sarko Amrullah mengatakan, “kita menunggu stok dari Jambi untuk operasi pasar selanjutnya pak, tapi hari ini kan sudah kita gelontorkan 1000 liter untuk Kabupaten Sarolangun untuk dua Kecamatan, yaitu Kec. Singkut dan Kecamatan Sarolangun.
Disoal penyebab kelangkaan minyak, Ia mengatakan, “Kalau penyebab kelangkaan minyak ini, kita pihak Bulog belum mengetahui juga pak. Karena dari sisi itu kan lebih dominannya ke instansi-instansi terkait. Tapi kalau Bulog, kita akan siap untuk mengamankan seandainya ada kelangkaan itupun kalau ada perintah gitu kan.” Ucapnya.
Terpisah, saat di mintai tanggapan Ketua Komisi ll DPRD Sarolangun Fadlan Kholik diruang kerjanya Senin 7/3/22, terkait kelangkaan minyak goreng di Sarolangun ia mengatakan,
“Yang pertama kita juga bingung dan menyayangkan terjadi langka karena tidak semua daerah kelangkaan minyak, kita minta Dinas khususnya Dinas Perindagkop untuk segera mengatasi ini.” Kata Fadlan.
Maksud saya lanjutnya, itu pengatasan sidak, sudah itu operasi pasar, tapi usahakan operasi pasar ini merata, ajukan. Karena ini kan tidak semua daerah merata ni. Yang agak parah ni cukup kita lihat kan Sarolangun.
“Nah kalau ini bisa disikapi dengan cepat, sidak merata, operasi pasar merata, Insya Allah kelangkaan ini bisa diatasi. Tapi kalau di biarkan ini terus menerus karena ada yang merasa di untungkan pasti mempertahankan keadaan seperti ini.” Ucapnya.
Dikatakannya untuk mengatasi kelangkaan, “yang kita minta pengajuan ke Bulog lebih banyak itu yang pertama, yang kedua di iringi dengan sidak, di periksa gudang-gudang yang ada di Sarolangun ini. kalau ada penimbunan tolong di tindak lanjuti.” Katanya
“Karena ada ni perasaan kita ini jangan-jangan minyak ini banyak sebenarnya, karena di tahan kelihatannya sedikit. Kayak air, kalau air sengaja di buka kran dibuka dikit jadi di bilang macet padahal memang ada yang sengaja membuat macet.” Timpalnya.
Lebih lanjutnya ia mengatakan, pertama sidak dulu sidak semuanya selesaikan lihat semuanya kondisi di pasar baru nanti melakukan operasi. Kalau sekedar operasi pasar tidak di tindaki dengan sidak itu agak sulit. Jadi sidak jangan hanya di beberapa titik.
” Periksalah semua gudang-gudang yang memang yang menjadi distributor minyak ini diperiksa betul apakah memang jatah dia berkurang atau memang ada permainan sehingga khusnuzon ini bisa kita hilangkan.” Terangnya.
Pertanyaan yang sama, apa penyebab terjadinya kelangkaan?. “Saya melihat kejadian kelangkaan ini sejak pengaturan kebijakan harga ni. Sejak diatur, nah kog jadi seperti ini. Dulu kan sebelum ada pengaturan ini kan lancar-lancar aja ada aja minyak, gak ada persoalan.” Sebutnya.
“Maka kita minta pemerintah tolong setelah dibuat aturan ini tolong diawasi kebijakan-kebijakan ini sampai tetaran paling bawah. Jangan sampai ada oknum yang bermain diantara pelaksanaan kebijakan ini sehingga ada orang yang mengambil keuntungan dengan kondisi yang dibuat seperti ini.” Pungkasnya. (bas)