Sarolangun, Indopublik-news.com,
Gak lama lagi bagi umat beragama Islam akan menunaikan ibadah bulan suci ramadhan. Yang tentunya ibu-ibu, sebagaimana diketahui perlu persiapan bahan Sembako untuk keperluan dapur ibu rumah tangga.
Keperluan rumah tangga (dapur)
Seperti halnya beras, gula, telor, minyak, susu pun sayuran dan lain-lain. Itu sangat dibutuhkan.
Namun saat ini masyarakat masih ada yang mengkhawatirkan akan terjadinya kelangkaan seperti diketahui baru-baru ini minyak goreng langka.
Kebutuhan minyak goreng, pada prinsipnya, bukan hanya bagi umat Islam saja yang membutuhkan, meskipun dalam menghadapi bulan suci ramadhan. Akan tetapi juga umat beragama lainnya.
Menyikapi kekhawatiran masyarakat terkait minyak goreng langka tersebut. Saat di bincangi media ini kepada Ketua DPRD Sarolangun Tantowi Jauhari SE diruang kerjanya. Kamis 10/3/22, menyebutkan agar masyarakat Kabupaten Sarolangun tidak perlu khawatir.
Dikatakannya, Alhamdulillah kita dua hari yang lalu kita rapat forkopimda Provinsi di Hotel Semanggi Kabupaten Muara Bungo. Rapat di pimpin langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris, kita hadir (Tantowi) di sana bersama Wabup Sarolangun Hilalatil Badri, Kapolres Sarolangun Anggun Cahyono, dan Kakan Kesbangpol Hudri.
“Hasil dari rapat forkopimda, itu salah satunya yang menjadi pembahasan adalah tentang minyak goreng. Nah minyak goreng ini memang, ini ada isu yang mengatakan stoknya itu berkurang. Jadi tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat ketika menghadapi ramadhan dan lebaran.” Ucapnya
Sementara menurut bapak Kapolda Jambi lanjutnya, waktu dia turun ke Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun. Bahwa stok minyak goreng di Jambi sebenarnya berlebih dari kebutuhan masyarakat. Bisa kita suplai untuk daerah luar.
Karena berita-berita hoax tadi mengatakan, minyak sayur (goreng-red) kurang dan segala macam dan susah didapat oleh distributor, maka terjadilah kelangkaan minyak dibawah dan harganya tinggi. Ini kan permainan sipolan-sipolan pemain pelaku-pelaku ini sengaja agar mendapat keuntungan yang lebih besar.
“Nah, kita apresiasi iya untuk kawan-kawan kita Kapolri dan TNI, dia langsung mengakses ke pabrik siapa distributor- distributor yang mau minyak yang tadinya dapat lambat, bisa melalui bapak Kapolda, wakapolda atau Kapolres di tempat masing-masing, macam di Sarolangun. Melalui jajaran nanti dia yang bantu pesan. Kalau mereka yang bantu pesan maka barang lebih cepat datangnya, dan harganya tetap normal Rp 14.000/liter.” Katanya.
Masih Tantowi, Ini sudah diambil langkah dan di bantu oleh pemerintah. Nah, kita disamping pihak kepolisian membantu kita, pemerintah juga harus proaktif, saya minta dengan Dinas terkait terutama Dinas Perindagkop, ini harus tahu benar berapa kebutuhan ril dibawah sekarang ini menjelang Puasa dan Lebaran. Satu hari itu masyarakat kita butuh berapa liter Kalilah dua bulan kedepan.
Nah, upayakan ke masyarakat kita sosialisasikan ke masyarakat bahwa minyak goreng ini sebenarnya ada, bukan langka. Jadi jangan sampai masyarakat kita panik sehingga dia memborong, padahal masyarakat kita butuh dua liter mungkin satu bulan. Karena dia panik dia beli lima liter karena takut minyak gak ada.Ini yang membuat stok jadi berkurang.
“Maka dari itu saya menghimbau kepada pemerintah daerah khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus tau ril kebutuhan masyarakat Sarolangun, minyak goreng itu berapa perhari, dan pastikan barang ini bisa kita pasok kita dapatkan. Kalau memang sulit kita bekerjasama dengan pihak TNI dan Polri untuk membantu agar minyak ini bisa cepat kita dapatkan untuk di suplai di Kabupaten Sarolangun.” Ujarnya
Tantowi Jauhari SE menghimbau kepada masyaraka Sarolangun agar jangan khawatir dan panik.
“Nah, saya minta media juga tolong netralisir, berita ini jangan dibilang gak ada. Tapi berdasarkan keterangan- keterangan pejabat daerah dan kepolisian, minyak ada gitu. Sehingga masyarakat jangan khawatir tidak dapat minyak, termasuk juga mungkin sembako yang lainnya iya seperti telor, daging jangan cepat panik, gitu lho.” Katanya
“Saran saya, saya minta kepada warga masyarakat Sarolangun, jangan khawatir dan jangan cepat panik.” Katanya mengakhiri pembicaraan. (bas).