Sarolangun, Indopublik-News Com
Puluhan Organisasi masyarakat (Ormas) Aliansi Sarolangun Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sarolangun pada Kamis, 16/5/2024. Siang.
Aliansi Sarolangun bersatu ini mempertanyakan perihal mediasi pada tanggal 8 September 2022 terkait pemeliharaan perawatan penggunaan jalan Simpang Pitko sampai ke Desa Sepintun yang sudah rusak parah diakibatkan Hauling angkutan Batubara PT. Anugrah Jambi Coalindo (AJC).
Aksi orasi ini di pimpin oleh Ahmad Sodikin sebagai Korlap meminta kepada para Anggota Dewan yang duduk di DPRD Kabupaten Sarolangun agar dapat menerima para aksi untuk mediasi tentang permasalahan PT. AJC yang melakukan produksi dan eksplorasi di Daerah Desa Lubuk Napal Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun.
Adapun pernyataan sikap Aliansi Sarolangun Bersatu, dari tujuh (7) poin yang disampaikan diantaranya adalah;
1. Meminta PT. AJC (Anugrah Jambi Coalindo) sesuai dengan berita acara yang telah disepakati harus mengganti rugi kerusakan jalan Simpang Pitko ke Desa Sepintun.
2. Meminta Kejaksaan Negeri Sarolangun untuk mengusut tuntas atas kerusakan jalan Simpang Pitko ke Desa Sepintun dikarenakan disana ada kerugian Negara 80 Miliar lebih untuk membangun jalan tersebut. Sementara masyarakat selaku konsumen pembangunan tidak dapat menikmati jalan sehingga urat nadi perekonomian 6 Desa disekitar Desa Sepintun terhambat akibat kerusakan jalan yang cukup parah (rusak berat).
3. Meminta kepada pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk menyetop hasil tambang untuk tidak melalui jalan negara tersebut apapun alasannya, karena jalan tersebut bukan jalan untuk pertambangan. 4. Dan lainnya.
Setelah orasi berlangsung sekitar 1 jam tidak ada satupun anggota DPRD Kabupaten Sarolangun yang datang menemui para peserta aksi, sehingga membuat para peserta aksi beralih mempertanyakan kinerja anggota DPRD yang terdiri dari 35 orang itu dipilih masyarakat.
Namun salah satu Staf ASN DPRD Sarolangun Hermansyah menemui para aksi dan dalam pernyataannya bahwa para anggota DPRD baik Ketua wakil dan anggota semua tidak berada di tempat dengan alasan para anggota Dewan sedang kunker dan kegiatan Dinas lain.
“Kami diutus Sekwan DPRD untuk menerima kawan-kawan, dikarenakan anggota DPRD tidak ada di tempat mereka Kunker tapi kami tidak tau kemana. Apa yang tuntutan kawan-kawan hari ini, kami akan sampaikan”. Kata Hermansyah.
Ketidak hadiran para legislatif ini, membuat kecewa para peserta aksi dan saat peserta aksi mempertanyakan kapan bisa audensi dengan komisi II. Hermansyah mengatakan, “Belum bisa di pastikan kapan, dan akan komunikasi dahulu”. Katanya.
“Kami kecewa terhadap kinerja anggota DPRD Sarolangun. Kita datang menyampaikan aspirasi hari ini, tidak ada satu pun anggota Dewan masuk kerja untuk menemui kita. Sementara kami aksi hari ini mempertanyakan mediasi kami pada tanggal 8/9/2022 yang lalu. Akan tetapi hari ini tidak ada anggota Dewan yang menerima kita. Jadi kami sangat kecewa”. Ujar Ahmad Sodikin kepada awak media.
Mendengar keterangan staf Sekwan tersebut pendemo pun merasa kecewa, lalu tanpa pamrih para aksi bergerak menuju Kantor Kejaksaan Negeri Sarolangun dengan tujuan melaporkan pihak PT AJC dan Komis ll DPRD Sarolangun.
Sesampainya mereka di Kejaksaan Negeri Sarolangun tampak mewakili Alias Sarolangun bersatu menyerahkan laporannya untuk dapat ditindaklanjuti oleh pihak Kejaksaan.
Pihak Kejaksaan yang diwakili Eko Wahyudi menyambut baik dan sekaligus menerima laporan Aliansi tersebut. Ia mengatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Saya mewakili dari bapak Kajari dan Kasi Intel, laporannya silahkan dimasukkan insya Allah kita akan tindak lanjuti selaku aparat penegak hukum”. Ujarnya ditandai dengan Poto bersama. (bas).