Sarolangun Jambi, Indopublik-News.Com
Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengatasnamakan (LSM) BIDIK Indonesia melakukan unjuk rasa (Demo) di depan Kantor Inspektorat Kabupaten Sarolangun terkait penanganan hasil audit dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi yang sumber dananya dari Dana Desa (DD) Desa Sikamis Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG).
Korlap LSM BIDIK, Dani Letsoin dalam orasinya mengatakan tidak percaya dengan hasil audit yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Sarolangun terhadap penggunaan anggaran Dana Desa (DD). Desa Sikamis.
Menurut hasil perhitungan mereka bahwa pekerjaan fisik pembuatan kolam di Desa Sikamis tersebut ada kejanggalan dalam hasil audit yang dilakukan Inspektorat. Sebab dalam perhitungan mereka dugaan kerugian keuangan Dana Desa tersebut sekitar Rp. 20 juta rupiah. Sementara hasil audit Inspektorat berkisar Rp 7 juta.
“Ini kami dari LSM BIDIK Indonesia mewakili masyarakat Desa Sikamis dan sejumlah BPD, mayoritas anggota BPD (Desa Sikamis-red). Melaporkan dugaan temuan korupsi yang dilakukan oleh oknum Kades. Tadi kami sudah menyampaikan aspirasi di depan Kantor Inspektorat bahwa Inspektorat itu sudah turun dan menginvestigasi kinerja Kades itu dan itu hanya temuan 7 juta pak”. Ucapnya.
“Maka kami hari ini menyampaikan kekecewaan kinerja Inspektorat dan kami masukkan laporan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sarolangun untuk memproses tindak lanjut dugaan kami”. Katanya kepada media ini. Rabu, 16/10/2024.
Ditanya apa saja yang menjadi temuan dugaan pekerjaan?. Dani mengatakan ada pekerjaan fisik.
“Ada pekerjaan fisik, salah satu pembuatan kolam, kami mengambil satu rincian saja. Kalau rincian laporan ada beberapa aitem Itu temuannya bahkan sampai ratusan juta. Jadi kami ngambil satu pekerjaan fisik dari pembuatan kolam itu anggaran kalau tidak salah pagu anggaran Rp 57 juta Itu sudah kita potong semua dari pajak PPh, PPN itu sudah kita potong lagi 25% dari pihak pengelola nah, Itu masih ada angka temuan Rp 20 jutaan. Sementara dalam hasil audit inspektorat mengatakan 7 juta. Ini membuat kami kecewa. Kami menduga disitu pihak inspektorat perisai para KORUPTOR”. Pungkasnya. (bas).