Isu Miring, Dugaan Pungli Berkedok Lulus PPPK
Sarolangun, Indopublik-News.Com
Miris memang, betapa sulit mencegah perilaku pungli yang dinilai masih saja terjadi dinegeri kita ini. Pungli merupakan salah satu gejala sosial yang bersifat abadi, sehingga selalu hadir di tengah kehidupan masyarakat. Pungli juga menjadi salah satu faktor yang menghambat kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum dan Birokrasi Pemerintahan.
Seperti halnya isu miring yang berhembus diterima media ini adannya dugaan pungutan liar (pungli) Pasca Lulus Rekruitmen PPPK Pemkab Sarolangun tahun 2023 yang lalu, pungutan liar atau pungli yang diduga dilakukan oleh oknum disalah satu bidang Dinas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sarolangun yang meminta uang kepada Mawar dan Bulan (nama samaran) sudah lulus PPPK.
Dan keduanya telah bertugas di salah satu Wilayah Kecamatan Kabupaten Sarolangun, bentuk pungutan liar (pungli) tidak resmi ini terjadi akibat penyalahgunaan wewenang jabatan yang melekat pada oknum-oknum pejabat tersebut.
Oknum di bidang Dinas yang dimaksud, diduga melakukan tindakan pungutan liar (pungli) terhadap warga yang baru saja lulus menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023 yang lalu. Kedua pegawai P3K yang tidak disebutkan namanya tersebut diduga dimintai sejumlah biaya (uang ) oleh oknum di salah satu bidang Dinas tersebut. Yang konon katanya dengan maksud untuk meloloskan PPPK.
Hal itu disampaikan oleh sumber yang namanya di minta untuk dirahasiakan mengatakan, uang tersebut adalah untuk meloloskan menjadi PPPK.
“Alasannya ya itu tadi, bagaimana supaya oknum tersebut bisa lolos PPPK. Sehingga meminta sejumlah uang. Katanya begitu”. Ujar sumber.
Dari informasi yang didapat, media ini telah berupaya menghubungi pihak yang bersangkutan untuk mengklarifikasi atas kebenaran isu miring yang berkembang. Pihak yang dituju di hari pertama (18/3/23) saat di hubungi alasan lagi rapat, dihari kedua alasan di ruang Kadis.
Dan di hari ketiga sengaja media ini mendiamkan (tidak menghubunginya) dengan maksud agar yang bersangkutan menghubungi media ini kembali. Karena dirinya (yang bersangkutan) yang lebih sibuk menjalankan aktivitas bila dibandingkan dengan jurnalis media ini. Sayangnya di hari ketiga tersebut ternyata tidak terkoneksi hingga berita ini diturunkan. 25/3/2024. Bersambung…. (bas).