Sarolangun, Indopublik-News.Com
Berbuntut panjang, terkait pemotongan gaji TPP terhadap sejumlah ASN yang bertugas di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun. Dimana bendahara Disdikbud bernama Ario nekat memotong gaji TPP ASN.
Pemotongan gaji TPP yang dilakukan Ario selaku bendahara Dinas tersebut kepada sejumlah ASN (12 orang) itu tanpa sepengetahuan pemilik gaji dalam artian tidak ada konfirmasi lebih dulu.
Salah seorang diantara mereka yang tidak mau dituliskan namanya tersebut, kepada media ini menyampaikan bahwa melakukan pemotongan tersebut ada kaitannya dengan Bank Dumi Cabang Sarolangun. Karena mereka meminjam uang ke Bank Dumi.
Ia mengatakan pinjaman uang ke Bank Dumi tidak ada kaitannya terhadap Bendahara melakukan pemotongan gaji, meskipun mereka ada tunggakan. Karena selama ini mereka sendirilah yang mengantarkan (membayar) cicilan secara langsung ke pihak Bank Dumi. Bukan pemotongan oleh bendahara Disdikbud. Sebagaimana telah diberitakan media ini sebelumnya dengan judul ” Nasabah Bank Dumi Cabang Sarolangun Mengeluh, Seret Nama Bendahara Disdikbud”.
Oleh sebab itu, mereka menduga ada Kong kalikong antara bendahara Disdikbud (Ario) dengan pihak Bank Dumi Cabang Sarolangun dimana sebelumnya tidak pernah dilakukan pemotongan. Akan tetapi saat mau menjelang lebaran tahun ini. Bendahara Disdikbud (Ario) melakukan pemotongan gaji TPP mereka.
“Sedih rasanya menjelang lebaran ini gaji TPP kami dipotong dua bulan. TPP saya satu bulan satu jutaan lah (Rp. 1000.000, 00-). Teman-teman mungkin lebih. Kami berharap kepada Bendahara Disdikbud (Ario) uang kami dikembalikan utuh”. Katanya kepada media ini via ponselnya. Jum’at, 5/3/24. Siang.
Ditanya, apakah ada wacana melaporkan hal ini ke pihak yang berwenang?. Dia mengatakan, ya, akan tetapi takut ada penekanan terhadap dirinya yang akan berimbas terhadap kinerjanya.
“Wacana sih ya ada, tapi Kami bingung melapor kemana, entar kami ditekan pula sehingga berimbas terhadap kinerja kami. Namun kami berharap gaji TPP kami dikembalikan”. Ujar dia.
Dilain hal, isu miring pun ia dapatkan dari salah seorang temannya yang telah risih dikarenakan ada isu akan dilakukan pemotongan gaji TPP terhadap para ASN lain yang bertugas sebagai tenaga pendidik (guru) usai lebaran nantinya.
Bahkan oknum Guru yang dimaksud pun juga menghubungi media ini, dan mengatakan kalau pihak Bank Dumi sering datang ke rumah menagih cicilan.
“Mendengar kabar dari teman itu, kami juga risih, pihak Bank Dumi pun sering datang menagih, foto-foto rumah lah, ini itu kayak Debt collector (debkolektor). Padahal cicilan kita cuma tiga ratusan ribu”. Kata oknum guru yang tidak mau dituliskan namanya via ponsel miliknya.
Bendahara Disdikbud Sarolangun belum dapat dihubungi media ini hingga berita ini diturunkan. Bersambung…….(bas).