Sarolangun, Indopublik-news.com,
Pelayanan Dinas Kesehatan Kab. Sarolangun Diduga kurang maksimal pada pelaksanaan Vaksinasi massal dalam rangka menyambut HUT ADHYAKSA RI, yang diadakan di kejaksaan Negeri Sarolangun (14/7/2021).
Pasalnya, Warga yang enggan disebut namanya merasa kesal menunggu antri kelamaan, hingga akhirnya ia meminta kembali KTPnya dari petugas Kesehatan yang tadinya digunakan sebagai tempat pendaftaran.
Bahkan di tempat pendaftaran tersebut sempat becarian KTP warga tersebut. Ketika sudah di dapatkan dari petugas akhirnya warga ini langsung pulang.
Sama halnya dengan Usman dan Istrinya salah satu warga masyarakat Suka Sari turut merasa kesal di karenakan kelamaan antri. Bahkan ia sempat bertanya kepada wartawan media ini.
“Anu (nama samaran) kog lama banget antrinya saya dan orang rumah sejak pagi tadi belum juga kami dipanggil sementara yang baru datang sudah selesai di suntik.” Kata Usman.
Oleh wartawan media ini mengatakan, “sabar aja dulu, sebentar lagi bakal dipanggil juga” ujar wartawan media ini menenangkan Usman dan warga lainnya.
Lama kemudian Usmanpun dapat giliran panggilan untuk di vaksin. Sementara Istirnya belum karena masih menunggu menjelang suaminya selesai di suntik. Apa yang terjadi setelah Usman?.
Yang terjadi adalah giliran orang lain yang dipanggil untuk di Vaksin bukan istri Usman. Mestinya istri Usman yang lebih duluan dari orang lain karena bersamaan mengasih KTP pada petugas kesehatan itu. Kog gitu (red).
Usman dan istrinya masih tetap menunggu giliran istrinya untuk dipanggil. Meskipun orang lain sudah berulang kali mendahului istrinya. Dia belum menghiraukan itu. Dia dan istrinya tetap saja sabar menunggu panggilan.
Namun lama kelamaan Usman pun sedikit marah pada petugas karena istrinya belum dipanggil juga. Lalu kemudian istrinya disuruh kesebelah. Dimana di sebelah yang di maksud ada satu tempat lagi untuk pemberian suntikan Vaksin.
“Iya saya marah tadi pada petugas yang pertama karena istri saya seakan di geler mestinya setelah saya kan istri saya ini malah orang lain duluan dan itu sudah sejak tadi saya perhatikan belum juga di panggil.
Kalau emang ada satu tempat lagi Napa gak dari tadi di Kasih tau sama petugas.” Ujar Usman Kesal.
Ironisnya, disela perihal tentang adanya warga yang mau pulang. wartawan media ini memberitahukan kepada Kepala bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Harta Saputra, bahwa ada warga yang telah mengambil KTPnya mau pulang, malah ia (Harta) mengatakan biarin aja.
Bukannya menenangkan warga agar tidak pulang, malah dengan spontanitas Kabid P2P (Harta) yang terkesan arogan ini mengatakan, ” biarin aja besok vaksin akan berbayar.” sebutnya ketus. Etikanya dimana ni orang.
Perilaku atas kata-kata yang di ucapkan yang keluar dari mulut Kabid P2P (Harta Saputra) ini dinilai telah bertentangan UU nomor 5 tahun 2014 tentang ASN dan kode Etik sebagai mana yang disebut dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan displin. dan
Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
Menariknya atas ucapannya tersebut, ternyata Kabid ini sudah tau lebih dulu dari Menteri. Bahkan Presiden (Joko Widodo) Kalau nantinya Vaksin Ini akan Berbayar.
Seakan-akan sudah di rencankan (buahaya ni-red). (tim).